Ulfia Rasyid
Sosok Ulfia Rasyid, sangat dikenal masyarakat Kota Santri Situbondo. Selain tercatat sebagai salah satu mantan Srikandi Kenanga I masa bakti 2009-2014 (sebutan keren anggota DPRD Kabupaten Situbondo), Ulfia juga dikenal sebagai sulung anak mantan Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur Fathor Rasyid. Setelah tak terpilih lagi dalam pemilihan Caleg 2014-2019 untuk Dapil III DPRD Jatim (Kabupaten Situbondo, Banyuwangi dan Bondowoso) dari PKB, Ulfia memiliki pilihan sendiri yakni berbisnis dan menggeluti dunia pendidikan.
Kepada Bhirawa di kediamannya di Jalan Sucipto Situbondo, ia menuturkan makna penting dari peringatan Hari Kartini tahun ini. Menurut Ulfia, sosok pahlawan nasional RA Kartini selain dikenal sebagai sosok kebangkitan dunia perempuan, juga layak untuk diteladani para wanita Inodonesia masa kini karena memiliki sikap dan perjuangan dalam membela kaum perempuan Indonesia. “Tapi saya punya cara lain dalam menghargai sosok Kartini itu,” ujarnya.
Setelah tidak lagi aktif sebagai politisi di Kantor DPRD Situbondo, Ulfia mengaku punya waktu luang yang banyak untuk ikut membesarkan pendidikan anak-anaknya dan keluarga. Selain itu, kata Kepala Sekolah SMK Az-zikra, Kecamatan Arjasa, Situbondo itu, ia juga punya kesempatan yang baik untuk mengembangkan usaha bisnisnya yang ia rintis bersama suaminya, Miftahul Munir. “Saat ini saya lebih enjoy dan tertarik untuk berbisnis dan kembali ke dunia pendidikan dari pada ikut berpolitik praktis,” tegas Ulfia, yang dulu pernah duduk di Komisi I DPRD Situbondo.
Menurut Ulfia, prospek bisnis baju muslim yang ia dirikan di Jalan Sucipto memiliki potensi besar dan strategis dalam memajukan perekonomian Kota Santri. Sebab, selain mampu menyedot sejumlah karyawan, keberadaan outlet baju muslim tersebut untuk memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan primer masyarakat setempat dan sekitarnya. “Bisnis baju kecil-kecilan ini yang saya rintis. Tapi saya kelola dengan baik. Untuk SPBU, saya total pegang di manajerialnya dan suami di bagian keuangannya,” urai Ulfia merendah.
Bagi Ulfia, setelah tidak menjadi politisi Kenanga I, ia tidak harus patah semangat dalam berkarya, terutama jika dikaitkan dengan momen peringatan Hari Kartini. Justru sebaliknya, ia harus terjun mencari kesibukan di berbagai usaha bisnis, sosial dan pendidikan. [awi]
