Pilih Jalur Darat

Dr Harun MSi

Dr Harun MSi

Kemacetan lalu lintas saat lebaran tiba sudah menjadi rutinitas tahunan. Mereka yang ingin berlebaran bersama keluarga berbondong-bondong untuk mudik pulang. Berbagai moda transportasi jadi pilihan untuk perjalanan lebih nyaman, dan terbebas dari kemacetan.
Bagi Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Dr Harun MSi, mudik jadi kegiatan wajib saat lebaran tiba. “Belum lebaran kalau belum mudik,” katanya menceritakan pengalaman mudik lebaran ke Jakarta tahun ini. Meski bisa berangkat ke Jakarta melalui jalur udara, Harun justru memilih jalur darat dengan tingkat kemacetan yang luar biasa. Mengendarai mobil pribadi tanpa sopir pribadi, jarak Surabaya – Jakarta yang biasa ditempuh 25 jam bertambah hampir dua kali lipat. “Sampai di Jakarta setelah menempuh perjalanan satu hari dua malam,” tutur dia.
Beratnya perjalanan mudik itu diakui Harun sangat menyenangkan. Bahkan dia mengakui selama sebelas tahun pengalaman mudik dengan mengemudikan mobil pribadi, tahun ini merupakan yang terberat. Kemacetan panjang hingga berkilo-kilo meter. Khususnya saat berada di jembatan Comal Jawa Tengah, mobil bisa berhenti sampai dua jam. “Saya tahu risikonya mudik pakai mobil pribadi pasti akan macet total. Tapi saya tetap memilihnya karena memang itulah yang berkesan,” kata dia.
Bukan karena tak mampu membayar ongkos pesawat. Justru dia bosan terlalu sering naik pesawat dan memilih nyetir sendiri bersama istri. Selama perjalanan, dia menjumpai orang-orang yang beristirahat dari kemacetan lalu lintas. Semua mengaku juga senang meski harus berpayah-payah sampai tujuan. “Kita nggak bisa mencegah orang mudik. Itulah budaya yang tidak bisa ditinggalkan masyarakat,” tutur dia.
Hal lain yang unik dari perjalanan Harun saat mudik ialah banyaknya bekal hingga memenuhi mobil. Bekal itu sebagai persediaan saat berbuka puasa di jalan. Tidak untuk diri sendiri dan istri, tapi juga pengguna jalan yang lain. Berangkat H minus dua sebelum lebaran, Harun juga memanfaatkan momentum untuk saling berbagi dengan sesama. Bekal itu antara lain mi instan, sarung, baju koko, rokok dan sejumlah uang yang sudah dimasukkan amplop.
Selain itu, dia juga menyediakan nasi kotak untuk buka puasa bersama pengguna jalan. Inilah hikmah yang dia dapat selama mudik. Jadi lebaran benar-benar punya kesan yang mendalam. “Sebelum sampai Jakarta, semua bekal itu sudah harus habis dibagikan. Di jalan kita pasti menemui banyak orang yang membutuhkan bantuan,” kata lulusan terbaik Lemhanas 2008 itu. [tam]

Rate this article!
Pilih Jalur Darat,5 / 5 ( 1votes )
Tags: