Pilih Wisata Religi

Wisata religiLIBUR (panjang) sekolah sudah tiba, bersamaan pula dengan bulan puasa Ramadan. Ini musim puncak rekreasi sekaligus pelaksanaan adat budaya me-raya-kan Idul Fitri. Sepanjang jalanan menuju tempat wisata, arus lalulintas sudah sangat padat. Karena itu perlu ekstra waspada, terutama pada tujuan wisata alam (plantations tour) saat di pantai atau di pegunungan. Bencana longsor dan badai bisa datang tiba-tiba.
Badai bisa datang di darat (berupa puting beliung), bisa di laut, juga bisa di udara. Perlu pertimbangan untuk lebih memilih tujuan wisata ke-sejarah-an dan wisata religi. Terutama yang tak jauh benar, agar tidak terlalu lama di perjalanan.  Misalnya berwisata menyambung silaturahim sanak-keluarga. Mendatangi museum atau mengunjungi makam Wali Sanga. Biasanya program wisata religi (harganya) lebih terjangkau.
Lalulintas jalan akan sibuk oleh mobil pribadi maupun angkutan  (bus) wisata yang disewa. Karena itu kewaspadaan di jalan raya mesti ditingkatkan. Sudah kelewat banyak korban harta, raga dan jiwa, terbuang sia-sia di jalan raya. Termasuk libur wisata bersama dalam rangka mengisi liburan sekolah. Ironisnya, kecelakaan lalulintas di darat, hampir seluruhnya (95%) disebabkan faktor human error.
Tragedi kecelakaan sebagian besar disebabkan oleh kru. Diantaranya karena sopir pengganti kurang ahli dan tidak memahami jalan yang dilintasi tujuan wisata. Kesalahan manusia dibalik stir kendaraan, menjadi faktor utama kecelakaan.
Kesalahan umumnya berupa tidak terampil, ugal-ugalan, sampai dibawah pengaruh narkoba dan miras. Negara di seluruh dunia kini menerapkan hukuman berat (penjara seumur hidup) untuk pengemudi dibawah pengaruh narkoba dan miras.
Pengguna jasa bisa bertanya secara langsung, apakah sopir dalam keadaan sehat? Bahkan untuk mencegah ulah sopir mbeling, di-wajib-kan pula uji petik. Serta pentingnya sertifikasi sopir angkutan umum wisata. Pemerintah Daerah (Kabupaten dan Kota) mesti mewaspadai usaha jasa wisata bodong. Kelayakan kendaraan (terutama rem, ban, gigi persneling, kotak P3-K, serta radiator) mesti diperiksa cermat.
UU Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalulintas telah banyak mengatur berbagai hal sekitar pengemudi dan kendaraan. Tetapi yang diatur hanya “penampakan” luar. Sedangkan kesiapan mental dan kebugaran belum diatur rinci. Misalnya pasal 310 ayat (1) hingga ayat (4) memang telah merinci orang (pengemudi) dan kendaraan yang mengakibatkan kecelakaan. Begitu pula pasal 287 ayat (5) telah merinci batas kecepatan terendah dan tertinggi. Serta pasal 283 yang melarang ugal-ugalan dalam mengemudi.
Kelayakan jalan raya juga sering menjadi penyebab kecelakaan. Dalam pasal 26 Undang-undang Nomor 22 tahun 2009, diatur tanggungjawab masing-masing pemilik jalan umum. Kita ketahui, masih banyak jalan yang tidak layak di-lalulintas-i. Diantaranya jalan by-pass Mojokerto, serta jalur pantura Gresik – Tuban, banyak jalan berlubang. Padahal Pemerintah (pusat maupun propinsi dan kabupaten serta Pemerintah Kota) bisa dituntut manakala kondisi jalan tidak dilengkapi sarana keselamatan.
Di dalam arena wisata juga tak kalah gentingnya. Banyak aksiden terjadi, umumnya disebabkan keteledoran pengawasan yang kurang memadai. Ada tempat wisata yang kurang memperhatikan keselamatan, kurang perawatan. Sehingga ancaman tanah longsor harus diwaspadai. Terutama pada arena wisata pegunungan. Ingat dulu, di Pacet, Mojokerto terjadi longsor sampai menyebabkan banyak korban jiwa. Begitu pula di kawasan pantai, diperlukan lebih banyak penjagaan.
Tetapi banyak tragedi terjadi yang disebabkan kecerobohan pengunjung. Misalnya di tempat pemandian atau kolam renang. Mesti diperhatikan benar kedalaman air yang disesuaikan dengan usia dan tinggi badan. Juga pendampingan tim resque (penyelamat). Maka misi wisata sebagai re-kreasi mesti dijaga benar. Serta tetap berlaku sopan dan waspada. Harapan rekreasi seyoginyanya tidak berubah menjadi musibah bencana.

                                                                                                               ————- 000 ————-

Rate this article!
Pilih Wisata Religi,5 / 5 ( 1votes )
Tags: