Pilkada 2018 Butuh Sinergitas TNI dan Polri

Perayaan HUT TNI ke-72 dengan tema ‘Bersama Rakyat TNI Kuat’ berlangsung meriah di Lapangan Makodam V Brawijaya, Kamis (5/10). Acara upacara dihadiri Gubernur Jatim, H Soekarwo, Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin, Kasgartap III Surabaya, Brigjen TNI Mar Widodo Dwi Purnomo, Kasarmarim, Laksma TNI Robert W Tappangan dan Wadan Lantamal V, Kolonel Mar Nana Rukmana. Selain parade dan defile juga dipamerkan kendaraan tempur TNI, atraksi bela diri dan drama kolosal yang menceritakan pertempuran Arek-arek Suroboyo melawan tentara sekutu pimpinan Jenderal Malaby. [trie diana]

Surabaya, Bhirawa
Perayaan HUT TNI ke-72 berlangsung meriah di Lapangan Makodam V Brawijaya, Kamis (5/10). Mengambil tema “Bersama Rakyat TNI Kuat”, Gubernur Jatim, H Soekarwo berharap sinergitas TNI Polri harus terjaga dengan baik, terutama dalam pengamanan Pilkada serentak di Jatim tahun 2018 mendatang.
Upacara yang dihadiri Gubernur Jatim, H Soekarwo ,  Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin , Kasgartap III Surabaya, Brigjen TNI Mar Widodo Dwi Purnomo , Kasarmarim, Laksma TNI Robert W Tappangan dan Wadan Lantamal V, Kolonel Mar Nana Rukmana. Perayaan HUT TNI di Kodam menampilkan sosiodrama terbunuhnya Jenderal Malabi, defile pasukan TNI AD, AL, AU dan bela diri Yongmoodo serta perisasi diri.
Gubernur Jatim, H Soekarwo mengatakan, TNI dan Polri adalah dua komponen penting dalam mewujudkan sila ke lima Pancasila, yakni Keadilan Soial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Karena kesejahteraan lewatnya dari dua komponen ini, Gubernur berharap agar kedepan tetap ada sinergitas antara TNI dan Polri.
“Dua komponen, yakni TNI dan Polri merupakan jembatan dari kesejahteraan bagi rakyat. Terutama dalam menghadapi Pilkada serentak Jatim tahun 2018 mendatang, sinergitas TNI Polri diperlukan guna menjaga keamanan serta berlangsungnya pesta demokrasi mendatang,” kata Gubernur Jatim, H Soekarwo usai menghadiri HUT TNI ke 72 di Makodam V Brawijaya, Kamis (5/10).
Soekarwo menambahkan, dua unsur pengamanan tersebut memiliki tugas dan kewajiban dibidang masing-masing, dengan tujuan memberikan rasa aman demi kesejahteraan masyarakat atau rakyat. TNI, lanjut Pak De, sebagai garda terdepan dalam pengamanan dan pertahanan NKRI. Sedangkan Polri sebagai aparat penegak hukum yang menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat.
“Sinergi antara TNI dan Polri sangatlah penting. Karena Polri penanggungjawab trantib keamanan dan ketertiban. Sementara tentara bertugas menjaga Republik ini dalam pengertian gangguan dari luar dan dalam,” tambahnya.
Sementara Kepala Staf Daerah Militer (Kasdam) V Brawijaya, Brigjen TNI Widodo Iryansah menjelaskan, berbagai tantangan global selain mempertahankan keutuhan NKRI dari serangan luar, ada operasi militer lain yang dilakukan TNI. Salah satunya turut menjaga keamanan dan ketertiban dalam rangka Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2018 di Jatim. “Dihadapkan dengan tahun politik 2018 maupun 2019, tentunya kita membantu pengamanan dan nanti akan di BKO kan (perbantukan) kepada Polisi,” jelasnya.
Selain itu, sesuai dengan tema besar tersebut, Kasdam mengakui, jika dalam proses pengamanan dan mempertahankan NKRI ada keterlibatan besar masyarakat atau rakyat yang mendampingi. Luasnya wilayah NKRI dijelaskannya tidak sebanding dengan jumlah TNI yang menjadi salah satu garda pertahanan. Sehingga bersama dengan rakyat, TNI mampu melaksanakan tugas tersebut.
“TNI tidak ada kemampuan yang maksimal, tanpa ada dukungan dari rakyat. Kita menyadari bahwa kekuatan TNI dibandingkan dengan luasnya wilayah Kesatuan Republik Indonesia tidak sebanding, sehingga kekuatan TNI apapun tetap bertumpu kepada rakyat,” pungkasnya. [bed]

Tags: