Pilkada Sampang Gagal, Massa Tuntut KPU Bawaslu Mundur

Aksi Demo depan Kantor KPU Sampang

Sampang, Bhirawa
Dianggap gagal menggelar Pilkada yang berujung Pemilihan Ulang, Komisioner KPUD dan Bawaslu Sampang dituntut mundur . Tuntutan disampaikan massa aksi yang mengatasnamakan aliansi sapu bersih Sampang (Arbhes) saat nerunjuk rasa di kantor dua lembaga penyelenggara Pemilut tersebut.
Aksi dimulai long march dari monumen ke Kantor KPU Sampang di jalan Diponegoro, Sampang Kota. Massa berorasi dan membentangkan poster tuntutan atas kegagalan KPU dan Bawaslu Sampang menggelar Pilkada yang dibatalkan MK terkait DPT yang tidak logis.Senin (17/9).
Tamsul salah satu koordinator aksi beberapa LSM di Kabupaten Sampang saat berorasi di depan kantor KPU Sampang, aksi gabungan LSM Sampang ini merupakan bentuk kekecewaan terhadap kinerja KPU dan Bawaslu Sampang yang gagal menyajikan data pemilih tetap (DPT) dengan keputusan MK DPT Pilkada Sampang tidak logis dan tidak valid.
“Anggaran coklit dan Pemutahiran DPT menghabiskan anggaran Rp. 1.2 miliar, lalu hasilnya tidak logis dan tidak valid, kami sebagai warga Sampang pembayar pajak hasilnya pilkada ulang, masyakat sangat dirugikan dengan mengahambur-hamburkan anggaran”.Jelas.
Lanjut Tamsul indikator amburadulnya dpt pilkada Sampang, sebagai salah satu bukti tidak profesionalnya kerja KPU dan Bawaslu Sampang. Oleh sebab itu, komisioner KPU dan Bawaslu Sampang harus meminta maaf dan mundur sebelum diundurkan masyarakat.
Sementara Addy Imansyah komisioner KPU Sampang, Divisi teknis dan perencanaan data
dihadapkan pedemo menyatakan sangat memahami kekecewaan masyarakat atas pelaksanaan Pilkada kemarin.
Menurutnya dengan putusan MK yang menganggap DPT tidak logis dan tidak valid, menyebabkan pula kekecewaan di pihak KPUD yang sudah melakukan tahapan penyusunan DPT sudah sesuai juknis yang ada.
“Kami meminta maaf pada masyarakat Sampang, oleh sebab itu untuk melakukan putuskan MK, kami akan lebih optimal untuk melakukan pencoklitan atau perbaikan DPT di Pilkada PSU”.tambahnya.
Aksi massa di depan kantor KPU sampang, dijaga ketat aparat kepolisian, massa sempat membakar keranda mayat sebagai simbol matinya penyelenggara Pilkada Sampang. Beruntung aparat langsung mematikan api yang membesar dan membuat macet pengguna jalan.
Aksi massa membubarkan diri setelah komisioner memandatangani surat pernyataan sikap yang disodorkan para pengunjuk rasa.(Lis)

Tags: