Pilkades Serentak di Tengah Pandemi jadi Atensi Kemendagri

Bupati Tantri tinjau pilkades aman covid 19.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Probolinggo, Bhirawa
Bupati Probolinggo P. Tantriana Sari memastikan, gelaran pilkades serentak tahap pertama di 62 desa, Minggu (2/5) sudah sesuai dengan protokol kesehatan (prokes) atau pilkades aman Covid-19, berjalan dengan aman dan lancar. Pilkades serentak 62 desa di kab Probolinggo, 30 incumbent kalah.

Pesta demokrasi tingkat desa di tengah pandemi ini mendapat apresiasi dari Dirjen Kemendagri. Minggu (2/5), Dirjen Kemendagri menggelar video conference (vidcon) zoom meeting dengan Bupati Tantri -panggilannya. Dirjen memberikan perhatian khusus. Sebab, Kabupaten Probolinggo termasuk daerah pertama yang menggelar pilkades serentak di tengah pandemi Covid-19. Vidcon digelar di TPS 01 Desa Banjarsari, Kecamatan Sumberasih.

Bupati Tantri meninjau pilkades di TPS 01 Desa Banjarsari tersebut. Selama di TPS 01, Tantri memantau dan memastikan pelaksanaan pilkades serentak yang telah diagendakan lama itu, berjalan aman dan tertib.

Terutama sudah sesuai dengan prokes. Yang terpenting, semangat dari panitia pemilih dan masyarakat untuk mewujudkan demokrasi di desa. Semua unsur dan para calon menjunjung tinggi dan menghormati proses pilkades.

“Terakhir, melihat seluruh pemerintah desa, panitia desa, dan masyarakat (pemilih) menerapkan betul-betul prokes. Tidak hanya dari fasilitasi yang disiapkan panitia pemilih, tapi respons tidak berkerumun,” terangnya.

Menurut Bupati, Senin (3/5) pesta demokrasi tingkat desa yang digelar di tengah pandemi Covid-19 itu mendapatkan apresiasi dari Dirjen Kemendagri. Dirjen menurutnya, mengapresiasi sejumlah inovasi yang dilakukan panitia pilkades berdasarkan kearifan lokal. Seperti pengeras suara.

Lalu, inovasi di tingkat kecamatan berupa pemberian barcode di surat suara dan surat undangan pilkades.

“Inovasi-inovasi ini dikembangkan selama pilkades serentak di Kabupaten Probolinggo. Pengaplikasian barcode misalnya, membuat Kabupaten Probolinggo lebih update dari sebelumnya,” terangnya.

Pilkades Serentak tahap pertama di 62 desa di Kabupaten Probolinggo, Minggu (2/5) menyingkirkan 57 persen pemimpin lama. Sebanyak 30 calon kepala desa (cakades) incumbent kalah dalam pertarungan memperebutkan posisi nomor satu di desa itu. Sisanya, 43 persen atau 23 cakades incumbent berhasil mempertahankan posisi mereka.

Artinya, pilkades serentak kali ini memunculkan 39 pemimpin baru di desa. Total ada 62 desa yang ikut dalam gelaran pilkades serentak. Dari jumlah itu, 53 cakades adalah incumbent. Hanya sembilan desa yang cakadesnya bersih dari incumbent.

Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto mengatakan, pelaksanaan pilkades serentak tahap pertama di 62 desa kemarin, terlaksana dengan aman. Mulai pemungutan suara sampai penghitungan suara. Dua tahap itu pun sudah dilakukan semua. Sehingga sudah diketahui cakades yang menang di tiap desa.

“Dari 62 desa yang menggelar pilkades, ada 53 cakades incumbent yang maju. Tapi hanya 23 cakades incumbent yang menang atau menjabat lagi. Selebihnya, 30 cakades incumbent kalah,” katanya.

Selain itu, dikatakan Ugas, pilkades serentak di 62 desa itu diikuti 21 cakades perempuan. Namun, berdasarkan Dashboard Hitung Cepat yang dilakukan Badan Kesbangpol Kabupaten Probolinggo, hanya 5 cakades perempuan yang menang. “Cakades perempuan yang menang hanya lima orang atau 23 persen dari total calon perempuan yang maju dalam pilkades serentak gelombang pertama ini,” terangnya.

Lima perempuan yang menang itu adalah Rini Handayani (cakades Sumbersuko, Dringu), Siti Sahada (cakades Wonorejo, Wonomerto), Tutik Suhartiyah (cakades Jatiadi, Gending). Lalu, dua lagi dari Kecamatan Lumbang. Yaitu, Umi Fitriani (cakades Purut) dan Tiyarsi (cakades Lumbang).

Para cakades yang meraih suara terbanyak itu, kemarin banyak yang langsung merasakan kemenangan mereka. Bahkan, banyak beredar video cakades pemenang yang merayakan kemenangan dengan berkerumun, tanpa menerapkan protokol kesehatan.

Ugas mengakui kondisi itu. Namun, tidak banyak jumlahnya. Hanya sebagian kecil cakades yang merayakan kemenangan dan mengabaikan protokol kesehatan. Karena itu, menurut Ugas, pihaknya akan menegur cakades tersebut. Termasuk, kalau ditemukan kasus Covid-19 baru akan ditindaklanjuti dengan tracing.

“Nanti akan kami lakukan teguran pada cakades yang mengabaikan protokol kesehatan,” tambah Ugas yang juga koordinator Gakkum Satgas Covid-19 in. (Wap)

Tags: