Pilpres 2014 Tunjukkan Demokrasi Damai

599639_11122021042014_Pemilu_SYJakarta, Bhirawa
Kelancaran Pemilihan Umum Presiden 2014 di Indonesia dapat menunjukkan kepada dunia bahwa negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia mampu melanjutkan proses demokrasi dengan damai.
“Dari sudut pandang Jepang, Indonesia adalah negara demokratis dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, dan melalui Pilpres ini Indonesia menunjukkan kepada dunia adanya komunitas Muslim yang moderat dan berbudi luhur,” kata Duta Besar Jepang untuk Indonesia Yoshinori Katori, di Jakarta, Rabu (9/7) kemarin. Oleh karena itu, Dubes Katori menggarisbawahi Jepang akan menghormati siapa pun presiden yang dipilih rakyat Indonesia melalui pemilihan umum yang jujur, adil dan terbuka.
“Saya yakin bahwa rakyat Indonesia akan memutuskan yang terbaik, dan jika rakyat Indonesia telah memutuskan, pastinya negara lain, termasuk Jepang, juga akan menghormati pilihan tersebut,” kata dia.
Katori menambahkan baik pemerintah maupun pelaku ekonomi Jepang sangat ingin melanjutkan hubungan bilateral kedua negara yang telah terjalin dengan baik selama ini, terlepas dari siapa yang akan menjadi presiden berikutnya.
“Para pengusaha Jepang saat ini, mengikuti perkembangan yang terjadi di Indoensia, saya bisa bilang bahwa mereka sangat tertarik pada apa yang akan terjadi dan siapa yang akan terpilih menjadi Presiden Indonesia berikutnya,” kata Katori.
Sebelumnya, Dubes Katori juga mengatakan dirinya telah bertemu dengan kedua calon presiden, Prabowo Subianto dan Joko Widodo, namun menolak untuk memberikan tanggapan tentang mereka.
“Saya menghormati kedua kandidat dan menghormati rakyat Indonesia yang memilih mereka menjadi pemimpin selanjutnya,” kata dia.
Menurut Katori, Jepang jua berharap bahwa siapa pun yang terpilih menjadi presiden akan dapat lebih meningkatkan peran Indonesia di kancah internasional.
Rakyat Terima Keputusan KPU
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Dwi Priyatno berharap seluruh rakyat menerima apapun keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam menetapkan pemenang Pemilihan Umum Presiden 2014.
Dwi saat memantau pemilihan di Rumah Tahanan Narkoba Polda Metro Jaya, Rabu, mengharapkan keputusan KPU kelak diterima sebagai keputusan rakyat Indonesia.
Hasil penghitungan yang nanti ditetapkan KPU merupakan keputusan rakyat sesuai dengan pesta demokrasi karena kekuasaan berada di tangan rakyat.
Terkait pelanggaran dan protes pada Pilpres, Dwi mempersilakan pihak yang dirugikan untuk membuat laporan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Mahkamah Konstitusi (MK).
“Bila ada yang cuang tentu ada mekanismenya, ada Bawaslu, Panwaslu dan Mahkamah Konstitusi yang menangani masalah pelangggaran itu,” ujar mantan Kapolda Jawa Tengah itu.
Dwi menyinggung soal kondisi keamanan selama pencoblosan di wilayah hukum Polda Metro Jaya yang berjalan tertib dan lancar. Dwi mengaku telah memantau sejumlah lokasi rawan kericuhan dalam proses penyaluran hak suara di beberapa TPS di Provinsi DKI Jakarta.
“Aman. Saya sudah melakukan pemantauan di Kabupaten Bekasi ada enam TPS, kemudian Bekasi Kota, Cipinang, kemudian Kelapa Gading ada 11 TPS termasuk di Ancol. Semua aman,”ungkap Dwi.  [ant.ira]

Tags: