Pilpres, Ramadan, dan Idulfitri, ITK Provinsi Jawa Timur Lebih Baik

Moment Pilpres, Ramadan, dan Hari Raya Idulfitri, membuat ITK Jatim lebih baik.

Pemprov Jatim, Bhirawa
Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Jawa Timur pada Triwulan II-2019 tercatat sebesar 127,00 menggambarkan kondisi ekonomi konsumen jauh lebih baik dibandingkan triwulan I-2019 (105,44). Dengan demikian ITK Triwulan II-2019 meningkat 21,56 poin dibandingkan Triwulan sebelumnya.
Indeks Tendensi Konsumen 100 mencerminkan optimisme konsumen. Pada periode April-Juni 2019 tercatat terdapat beberapa moment, yaitu Pilpres, Bulan Suci Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 1440 H. “Terlaksananya serangkaian acara Pilpres yang aman dan lancar berdampak positif pada optimisme konsumen pada periode ini,” kata Kepala BPS Jatim, Teguh Pramono, kemarin,
Dijelaskannya, konsumsi rumah tangga baik pangan maupun non pangan pada Bulan Suci Ramadhan dan Hari Raya Idulfitri lebih tinggi dari hari biasa, didukung dari penerimaan pendapatan yang lebih besar dari triwulan sebelumnya. “Biasanya bersumber dari THR, Bonus, dan Gaji ke 14 (PNS). Sehingga indeks pendapatan rumah tangga melonjak dari 101,76 (Triwulan I-2019) menjadi 129,33 (Triwulan II-2019), naik 27,57 poin,” tambahnya.
Dikatakannya, inflasi selama periode Triwulan II juga cenderung stabil ( Inflasi April 0,14 persen, inflasi Mei 0,29 persen, dan inflasi Juni 0,13 persen). Bila dibandingkan Triwulan I-2019 maka didapatkan peningkatan indeks pengaruh Inflasi sebesar 10,61 poin (119,48). “Artinya Inflasi selama Triwulan II tak berpengaruh terhadap optimisme konsumen terhadap perekonomian,” katanya.
Pada kelompok bahan makanan terjadi deflasi pada bulan April dan Juni semakin meningkatkan indeks volume konsumsi rumah tangga jauh di atas 100. Indeks Volume Konsumsi Barang dan Jasa, terdiri dari Makanan dan Non Makanan secara kumulatif masing-masing juga berada di atas 100.
Meskipun pada komponen Non Makanan terdapat komponen Akomodasi yang indeksnya tercatat di bawah 100 (95,51), namun tidak berpengaruh terhadap optimisme konsumen Volume Konsumsi secara keseluruhan (130,97).
Seluruh variabel dalam indeks volume konsumsi berada pada angka 100 kecuali Akomodasi (hotel/penginapan) yang berada pada level 95,51, namun bila dibandingkan triwulan sebelumnya masih mengalami peningkatan sebesar 3,82 poin.
Pada triwulan sebelumnya hanya mencapai 91,69. Peningkatan ini lebih banyak disebabkan adanya event lebaran idul fitri, yang membuat okupansi hotel dan penginapan meningkat. Fenomena ini didukung dengan indikator transportasi yang melonjak pada saat lebaran.
Peningkatan optimisme paling tinggi didapatkan pada volume konsumsi pakaian (63,87 poin) dengan indeks pada triwulan II 2019 mencapai 168,06. Peningkatan tertinggi kedua adalah konsumsi bahan makanan meningkat 34,18 poin dengan capaian indeks 163,68, sedangkan konsumsi makanan/minuman jadi (38,54 poin) dengan capaian indeks 155,98.
Dipaparkannya juga, peringatan hari raya Idul Fitri diikuti kontestasi pemilihan presiden dan wakil rakyat sangat berpengaruh terhadap optimisme rumah tangga terhadap ekonomi. Seluruh event tersebut dapat menggerakkan ekonomi riil. “Sehingga produktifitas meningkat dan pendapatan masyarakat lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya dan dapat mendorong optimisme konsumsi,” katanya.
Sementara komponen pendidikan mengalami penurunan 5,43 poin. Pendidikan merupakan satu-satunya komponen yang menurun dibanding Triwulan I-2019. “Triwulan II-2019 tepatnya di bulan akhir Mei sampai bulan Juni, kegiatan belajar mengajar sudah diliburkan karena Hari Raya Idul Fitri, sehingga Triwulan II-2019 komponen pendidikan tercatat sebesar 115,53,” katanya.
Walaupun demikian optimismenya masih tetap di atas 100. Pada Triwulan III-2019, ITK Jawa Timur diperkirakan masih optimis berada pada angka 100,18 walaupun lebih rendah 29,82 poin dibanding Triwulan II-2019. Hal ini dikarenakan kebutuhan konsumsi rumah tangga tidak sebanyak pada saat Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idulfitri. Pada saat Hari Raya Iduladha pun budaya mudik jumlahnya tidak sebesar Hari Raya Idulfitri.
Di samping itu, Indeks Pendapatan Mendatang meskipun optimismenya tetap terjaga namun mengalami penurunan karena periode ini pendapatan rumah tangga kembali normal. Penurunan ini berdampak pada rendahnya indeks Pembelian Barang Tahan Lama, yaitu pada level 98,16.
Harga-harga hewan kurban juga ditengarai akan lebih tinggi dari periode sebelumnya, sehingga mengurangi optimisme konsumen. Sementara perayaan Hari Kemerdekaan juga diperkirakan tidak terlalu dapat meningkatkan optimisme konsumsi, karena pada bulan April sampai Juni telah melewati euphoria pilpres yang menguras tenaga dan finansial.
Dibandingkan nasional, ITK Triwulan II-2019 Jawa Timur (127,00) lebih tinggi dibanding nasional (125,68), begitu juga perkiraan pada Triwulan III-2019 ITK Jawa Timur (100,18) masih lebih tinggi daripada nasional (100,03). [rac]

Tags: