Pilwali 2020, PDIP Belum Berani Sebut Nama

Surabaya, Bhirawa
Masalah Pilwali Kota Surabaya pada 2020 belum menjadi bahasan khusus DPC PDIP Surabaya. Agenda Pemilu Legislatif dan Pilpres 2019 masih menjadi fokus partai yang di Surabaya dikomandoi Wisnu Shakti Buana ini.
“Setahu saya agenda yang mendekat ini adalah masalah pemilihan Pileg dan Pilpres 2019. Kami belum membahas masalah itu (pilwali),” jelas Ketua DPC PDIP Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana saat ditemui di DPRD Kota Surabaya, Senin (17/9).
Wisnu menegaskan, PDIP Kota Surabaya tidak terburu-buru untuk membahas Pilwali, karena yang disiapkan terlebih dahulu dengan matang adalah Pileg dan Pilpres 2019 secara urut agar tertata dengan rapi persiapannya nanti.
“Jadi partai menyiapkannya step by step, kita lakukan seperti itu nanti. Kalau kita melangkahi bisa kebluwuk (terperosok atau terjebur). Kalau step by step kan enak jadinya,” tuturnya.
Sayangnya Wisnu tidak menjelaskan yang dimaksud dengan kebluwuk tersebut. Namun sebelumnya Ketua Badan Pemenangan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Bambang Dwi Hartono memberi sinyal, agar DPC PDIP Surabaya maupun DPD PDIP Jatim segera mempersiapkan kontestasi politik lima tahunan untuk mencari penerus Wali Kota Tri Rismaharini.
“Mestinya kawan-kawan DPC dan DPD jangan menunggu. Mestinya sudah melakukan langkah-langkah,” ujar Bambang DH seperti dikutip sejumlah media.
Menurut Bambang, DPC dan DPD saat ini seharusnya sudah membidik kandidat, baik internal (kader) maupun external untuk dipersiapkan dengan matang menghadapi Pilwali 2020.
Namun, kata dia, tetap dengan melalui mekanisme partai yang ada, yakni penjaringan dan penyaringan.
“Katakanlah seorang kader yang akan diproyeksikan ke sana (pilwali), ya mulai popularitasnya dinaikkan, dikenalkan, sehingga tingkat pengenalan bagus, tingkat kesukaan bagus dan sebagainya,” imbuh Bambang.
Saat ditanya apakah saat ini DPP PDIP sudah memiliki kandidat kuat dari kader sendiri untuk diusung pada pertarungan Pilwali 2020, Bambang mengatakan, sampai saat ini belum ada kandidat kuat. Penentuan tersebut berdasar pada hasil survei.
Dia belum menyebut nama kandidat yang berpeluang kuat diusung. Alasannya penentuan kandidat tidak asal, tapi harus melalui surevei.
“Belum bisa menyebut nama terkuat atau punya potensi sebelum melakukan survei. Ukuran terkuat ya survei,” tegasnya.
Sebagai informasi , meski Pilwali Surabaya masih digelar pada 2020, namun sejumlah nama sudah dimunculkan antara lain politisi PKB Fandi Utomo, Sekretaris Kota Surabaya Hendro Gunawan, Kepala Bappeko Eri Cahyadi, Wakil Bupati Trenggalek Muhamad Nur Arifin, Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana, mantan Kapolda Jatim Irjen Pol (purn) Machfud Arifin hingga Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni. [gat]

Tags: