Pilwali Surabaya, Ning Lia Garap Wilayah Pinggiran

Bacawali Kota Surabaya LiaIstifhama (NingLia) saatbersilaturahmi di Kantor RedaksiHarianBhirawa, yang diterima pemimpin Redaksi Harian Bhirawa Wahyu Kuncoro SN didampingi jajaran redaksi, Selasa (7/1). [tri diana/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Bakal Calon Wali Kota (Bacawali) Surabaya Lia Istifhama mengaku akan menggarap daerah pinggiran Kota Pahlawan, jika nanti diberikan amanah untuk memimpin Surabaya. Alasannya, saat ini daerah pinggiran masih belum maksimal tersentuh pembangunan dan terjadi disparitas dengan wilayah tengah.
“Saya akan menyentuh yang belum disentuh. Jika saya menyentuh yang saat ini sudah disentuh, justru akan menimbulkan pro dan kontra nantinya. Apalagi jika yang saya sentuh itu menjadi ikon wali kota saat ini. Lebih saya membangun yang belum tergarap,” ujar Ning Lia, saat melakukan silaturrahmi dengan pimpinan redaksi Harian Bhirawa, Selasa (7/1).
Menurut keponakan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa ini, dengan membangun daerah pinggiran ini, secara otomatis akan memangkas disparitas yang ada di Surabaya. Contoh sederhananya adalah membangun pedestrian di wilayah pinggiran.
“Jika membangun yang samping-samping ini berhasil, baru akan ke tengah. Kalau dibangun di tengah kota, nanti akan menciptakan pro dan kontra. Dan itu justru tidak baik. Saya memiliki Nawa Tirta yang bisa menjawab semua masalah di Surabaya,” ungkapnya.
Menurut alumnus Universitas Airlangga (Unair) dan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) ini, untuk menyambut kesiapan di pilwali ini, dirinya tengah mengumpulkan konsultan yang ahli dibidangnya. Sebab baginya, seorang wali kota tidak mungkin tampil single fighter. Harus ada tim yang mampu merumuskan dan menguraikan permasalahan Surabaya.
“Ada beberapa masalah di Surabaya yang harus dapat perhatian. Saya pilah ada lima masalah yakni banjir, sampah, kemacetan, listrik dan kebakaran. Nah, untuk mengurai masalah ini seorang wali kota tidak bisa hanya tampil single fighter. Tapi harus ada tim yang kuat dan bagus,” ujarnya.
Terkait rekom untuk running Pilwali Surabaya, Ning Lia mengaku, saat ini sudah ada lampu hijau dari PPP (Partai Persatuan Pembangunan). Namun agar bisa maju, Ning Lia mendapat tugas untuk mencari partai koalisi. Sebab PPP hanya mempunyai satu kursi di DPRD Surabaya.
“Untuk di PDI Perjuangan, saya sudah mendaftar lewat DPD PDI Perjuangan Jatim sebagai bakal calon wakil wali kota. Seperti yang pernah saya sampaikan, PDI Perjuangan adalah partai pemenang di Surabaya. Relawan saya juga banyak yang dari kader PDI Perjuangan,” katanya.
Dari awal, lanjut pengurus Fatayat Jatim ini, dia memang mendaftar sebagai wakil di PDI Perjuangan. Meski begitu, ada saja kader yang ingin dirinya tak maju sebagai wakil, tapi sebagai wali kota. “Setelah ini saya akan keliling ke partai politik lain,” tandasnya. [iib