Pimpinan Dewan Jatim Jamin Tak Ada Bimtek

image_93_faf-adisiswo-josssDPRD Jatim, Bhirawa
Wakil Ketua DPRD Jatim Faf Adisiswo menjamin menjelang berakhirnya jabatan anggota dewan periode 2009-2014, tepatnya pada akhir Agustus 2014 tidak ada agenda Bimbingan Teknis (Bimtek). Sesuai azas kepatutan, Bimtek biasanya dilakukan oleh anggota dewan yang baru dilantik guna menambah wawasan.
”Yang pasti sampai saat ini belum ada surat yang masuk ke saya terkait keinginan sebagian anggota dewan untuk Bimtek. Meski dalam aturannya hal itu tidak dilarang. Namun kalau melihat azas kepatutan seharusnya mereka tidak melakukan. Toh, kinerja mereka di dewan kurang dua bulan,”tegas pria yang juga politikus asal Partai Gerindra ini, Kamis (12/6).
Di sisi lain, ada kabar jika Mendagri telah mengirimkan surat imbauan agar anggota dewan tidak melakukan Bimtek selama pelaksanaan Pilpres 2014. Hal ini sebagai antisipasi terjadinya tudingan yang tidak-tidak di masyarakat yang kemudian dikaitkan dengan dukung mendukung salah satu Capres.
”Secara pribadi saya setuju dengan imbauan Mendagri tersebut. Mengingat dewan sebagai jabatan politis tentunya sangat mudah jika dikaitkan dengan dukung mendukung Capres.  Karenanya, kepada seluruh teman-teman dewan seharusnya menerima imbauan tersebut demi menjaga citra lembaga legislatif,”tegasnya.
Apalagi, lanjut Faf dalam waktu dekat sudah ada pembahasan KUA/PPAS untuk APBD 2015, sehingga tidak ada waktu lagi untuk melakukan Bimtek. ”Seperti tahun-tahun sebelumnya, APBD 2015 sudah disahkan pada November 2014. Itu artinya Agustus mulai dibahas KUA/PPAS, dengan begitu yang paling penting mendapatkan wawasan untuk membahas anggaran tersebut adalah anggota dewan yang baru,”tambahnya .
Terpisah, Ketua Fraksi Partai Demokrat Jatim Achmad Iskandar menegaskan sesuai aturan yang ada, Bimtek bisa dilakukan kapan saja. Baik bagi anggota dewan yang baru maupun lama. Hal ini sebagai upaya untuk menambah wawasan khususnya dalam penyusunan anggaran APBD atau Kebijakan Umum Anggaran (KUA),  PPAS (Prioritas Plafon Anggaran Sementara).
”Daripada mereka konsultasi satu persatu terkait penyusunan anggaran, lebih baik digunakan dalam suasana Bimtek. Dengan begitu diharapkan semua anggota dewan menguasai permasalahan dan aturan ketika harus menyusun atau mengoreksi anggaran yang disodorkan oleh eksekutif,”tegas Iskandar.
Lebih lanjut ditambahkan pria yang juga anggota Komisi E DPRD Jatim ini karena situasi dan kondisi yang ada tidak dimungkinkan dilakukan Bimtek, akhirnya disepakati hal itu tidak dilakukan. ”Kami khawatir terjadi apa-apa maka kita sepakat untuk tidak melakukan Bimtek. Apalagi suasana menjelang Pilpres cukup memanas, maka untuk mengantisipasi terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan, seluruh teman-teman di dewan memilih menahan keinginan tersebut,”ungkapnya.
Seperti diketahui, sejumlah anggota DPRD Jatim dikabarkan beramai-ramai mengusulkan untuk dilakukan Bimtek. Menariknya, mereka yang ngotot adalah anggota dewan yang tidak terpilih lagi dalam Pileg 2014. Adapun daerah tujuan pelaksanaan Bimtek di Jakarta dan Bandung. Tapi hingga saat ini pimpinan DPRD Jatim belum menerima usulan tersebut. [cty]

Keterangan Foto : Wakil Ketua DPRD Jatim Faf Adisiswo.