PIN Polio Kota Surabaya Lampaui Target

PIN Polio Kota SurabayaSurabaya, Bhirawa
Pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahun 2016 yang dimulai tanggal 8 hingga 15 Maret 2016 kini diperpanjang tiga hari sampai 18 Maret 2016 secara nasional dinilai berhasil. Jumlah peserta PIN Polio 2016 melebihi target yang telah ditetapkan.
”Kita mentargetkan PIN Polio 2016 sebesar 215.713 bayi dan balita, akantetapi kenyataannya jumlah bayi dan balita yang terimunisasi mencapai 216.622,” ujar Kepala Seksi Wabah dan Bencana Dinas Kesehatan Kota Surabaya dr. Ponco Nugroho Bangun.
Menurut Ponco, jumlah cakupan yang melebihi target tersebut dikarenakan bayi dan Balita yang diimunisasi tidak hanya yang berasal dari warga Surabaya saja, melainkan juga warga pendatang dan yang kebetulan singgah di Surabaya.Selain itu, faktor lain adalah pendirian pos PIN yang tersebar di beberapa titik strategis.
”Pos PIN yang didirikan tidak hanya berkutat di Posyandu, Rumah Sakit maupun Puskesmas saja, melainkan juga tempat atau fasilitas umum seperti Mall, pasar tradisional, pelabuhan, stasiun kereta api hingga tempat wisata seperti Kebun Binatang Surabaya,” ucapnya.
Sebelumnya, lanjut Ponco untuk mencapai target tersebut Dinkes akan memaksimakan 2922 lokasi PIN dengan rincian 2294 di Posyandu, 63 di Puskemas, 36 di Puskemas pembantu (Pustu), 46 rumah sakit, 35 mall, 59 pasar, empat stasiun kereta api, 10 terminal, dua pelabuhan, serta 405 sekolah TK/PAUD.
”Alhamdulliah untuk PIN Polio kali ini kita suskes melebihi target dan kedepannya harus tetap dipertahankan,” ucapnya.
Sementara itu Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Masalah Kesehatan, Kabid (BP2MK) Dinkes Jatim, drg Ansarul Fahrudda mengatakan. untuk mencapai target Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2016, Dinkes Jatim telah mengerakkan tim supervisi di seluruh 38 kabupaten/kota se-Jatim.
Tim supervisi perwakilan dari Dinkes Jatim bertugas untuk melakukan pengamatan secara langsung kepada tenaga kesehatan maupun kader-kader Posyandu yang sedang memberikan imunisasi polio terhadap anak usia 0-59 bulan di pos PIN yang tersebar di seluruh kabupaten / kota di Jatim
“Jika ditemukan permasalahan di lapangan, maka tim Dinkes segera memberikan petunjuk atau bantuan yang bersifat langsung guna mengatasinya. Dengan adanya supervisi ini diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi kinerja tenaga kesehatan maupun kader-kader Posyandu dalam memberikan imunisasi polio,” ujar Ansarul.
Ia menjelaskan, PIN Polio ini merupakan kegiatan imunisasi tambahan pemberian vaksin polio pada seluruh anak usia 0-59 bulan tanpa melihat status imunisasi polio rutinnya yang telah didapat semasa bayi di pos PIN.
“Tujuan dilakukannya PIN ini adalah mendukung eradikasi polio di dunia pada akhir tahun 2020, meningkatkan imunitas terhadap polio di masyarakat dengan minimal cakupan kurang > 95% terutama menjangkau sasaran yang tidak pernah di imunisasi dan memberikan booster/ tambahan pada sasaran yang sudah diimunisasi serta memberikan perlindungan secara optimal dan merata pada kelompok umur 0-59 bulan terhadap munculnya kasus polio yang disebabkan oleh virus sabin,” jelasnya. [dna.dre]

Tags: