Pionir Perkuliahan Saat Pandemi, IBU Jadi Tempat Kuliah Para Pemain Bola

Malang, Bhirawa
Pembelajaran secara Daring telah menjadi salah satu Alternatif saat pandemi Covid 19, tetapi di IKIP Budi Utomo (IBU) Malang, justru sudah tidak asing dengan pembelajaran secara online ini. Daring menjadi pembelajaran pilihan, dan dimasa pandemi ini IBU menjadi pionir dalam pembelajaran dalam mengawali perkuliahan dan selalu menjadi tempat belajar bagi pemain bola.
Arif Suyono dan Ahmad Bustomi merupakan dua pemain bola yang sudah tidak asing lagi bagi pengemar bola baik di Malang, maupun di seluruh Indonesia. Dua orang ini merupakan alumni IKIP Budi Utomo pada jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi.
Pada tahun akademi 2020-2021 ini, IBU juga memiliki dua orang pemain sepak bola mereka adalah Jericho Cristantoko (Persijap Jepara), serta Iman Budi Santosa pemain Persis Solo. Mereka berdua duduk diantara para mahasiswa baru yang hadir pada acara Sambut Mahasiswa (Samba) angkatan pertama yang di gelar di halaman Kampus C di Jl Citandui, Malang, Kamis 16/7 kemarin.
Ada 50 orang mahasiswa baru yang hadir dan telah dinyatakan lulus pada seleksi penerimaan mahasiswa baru tahun ini. Jumlah mereka yang mendaftar ada 1789, orang. Mereka akan mengikuti proses Samba dalam beberapa tahap. Kegiatan ini, akan menjadi perkenalan bagi mahasiswa, masa pandemi Virus Corona seperti saat ini. Mahasiswa harus benar – benar siap untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi.
Rektor IBU, H Nurcholis Sunuyeko mengatakan, Go to Samba 2020 ini bertujuan untuk menyambut mahasiswa baru yang dilakukan seluruh civitas akademika IBU.
“Sebagai warga baru IBU, selayaknya kita sambut kedatangan mereka dengan keramah tamahan layaknya adat istiadat bangsa Indonesia yang berbudaya. Para Maba (Mahasiswa Baru) yang datang ini akan seluruhnya secara bertahap disambut di Kampus C IBU, di Jl Citandui, dan yang tidak bisa datang bisa mengikuti dan menonton youtube streaming,” ungkapnya.
Menurut Nurcholis, dengan titel Go to Samba 2020 sebagai lambang harus bersegera menyambut antusiasme mahasiswa baru, dan pelaksanaannya, akan tetap menerapkan protokol pencegahan Covid 19 seperti,melalui bilik Sico, pemeriksaan thermo gun saat masuk kampus, menggunakan masker, cuci tangan di wastafel yang sudah disiapkan, serta social distancing saat ikuti acara dan wajib Rapid Test.
Yang menarik, masker yang dikenakan Maba itu adalah masker yang bergambar wajah mereka sendiri. Ini dimaksudkan untuk lebih mudah mengenal antara yang satu dengan yang lain. ”Mereka sudah memilih kuliah di IBU dengan mendaftar ulang. Nah kini jadi tugas kami menyambut dengan suka cita. Dengan tetap menggunakan masker, gambar wajah mereka, dilakukan penyambutan,” tukas Nurcholis.
Tentunya semua kegiatan, disiapkan, sesuai standar protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah. Termasuk Maba juga harus sudah melakukan rapid test.
Nurcholis menyatakan, jangan sampai antusiasme mereka untuk kuliah terhambat hanya karena kami tidak bergerak cepat memastikan status mereka. Dengan status mahasiswa, mereka berhak mendapat pembelajaran dari dosen yang mengampu masing – masing mata kuliah, walau di era pandemi Covid-19. Untuk itu, mereka harus mulai menyiapkan segala sesuatu untuk proses pembelajaran.
Go to Samba 2020, ini sekaligus memastikan, status mereka tidak lagi sebagai anak SMA tetapi sudah menjadi mahasiswa. Mereka berhak menikmati segala fasilitas kampus IBU yang memang disiapkan untuk meningkatkan kualitas mahasiswa sebagai calon pendidik.
“Saat perguruan tinggi lain masih melakukan tes masuk, IBU sudah mendapat mahasiswa. Tentu saja konsekuensinya, IBU harus memberikan hak kepada mahasiswa baru berupa materi-materi perkuliahan,” pungkas Nurcholis. [mut]

Tags: