Pizza Berbahan Sukun dan Mie dari Talas

9-produk-makanan-olahanBKP Jatim, Bhirawa
Sebagai salah satu pelaksana Pertemuan Nasional (Penas) Tani Nelayan di Jatim, Badan Ketahanan Pangan (BKP) Provinsi Jatim juga membuka stan tersendiri. Berbagai layanan informasi dan oleh-oleh tersedia di stan tersebut.
Stan yang berdiri sepanjang enam meter itu  memang berisi berbagai alternatif makanan non beras yang mempunyai asupan gizi, hingga berbagai tanaman yang bisa ditanam di pekarangan rumah.
Beberapa pengunjung dari beberapa provinsi yang mendatangi stan BKP Jatim, langsung mendapatkan pelayanan dari beberapa pegawai yang bertugas. Sebenarnya BKP juga memperkenalkan makanan non beras diantaranya seperti mie dari talas, pizza sukun, dan manisan pepaya. Selain itu ada minuman dari tanaman toga, diantaranya beras kencur maupun sinom.
“Semua makanan ini merupakan makanan alternatif non beras. Bisa didapatkan dari hasil menanam sendiri,” kata Diana yang membantu bertugas melayani di stan BKP Jatim ini.
Dari beberapa pengunjung tersebut, diantaranya Stephanus asal Sulawesi Selatan ini mengaku, di daerah asalnya kreativitas mengolah makanan non beras masih sangat kurang. Rata-rata makanan alternatifnya yaitu sagu.
“Rata-rata di daerah saya, makanan seperti talas dan ubi jalar ya langsung dimasak begitu saja untuk makanan pokok sehari-hari. Tidak seperti ini banyak variasinya. Kalau di pedesaan apalagi lebih banyak umbi-umbian daripada beras,” katanya.
Begitupula dengan  Ali Gufron asal Lampung mengatakan, kegiatan dalam upaya ketahanan pangan di daerahnya sudah cukup berjalan dengan baik. Sebab, sosialisasi terus dilakukan ke kalangan masyarakat.
“Memang luar biasa dengan ketahanan pangan ini, selain bisa menghemat biaya sehari-hari juga menambah penghasilan keluarga. Biasanya kalau ibu-ibu membeli sayuran senilai 13 ribu, tapi kalau sudah ada tanaman sayur dirumahnya bisa menghemat lebih banyak,” ujarnya.
Gufron menambahkan, rata-rata di daerahnya mengembangkan tanaman seperti cabe, umbi-umbian, dan sayur-sayuran. “Selain itu, tanaman obat juga terus dilakukan. Jika pekarangan luas, maka banyak variasi tanaman pangan yang dikembangkan,” ujarnya.
Sebelumnya, keberhasilan ketahanan pangan dan gizi di Jatim sebagai wilayah yang surplus pangan telah menjadi tolok ukur keberhasilan ketahanan pangan dan gizi nasional. Sampai saat ini Pemprov Jatim terus berupaya memacu pembangunan ketahanan pangan dan gizi melalui program yang benar-benar mampu memperkokoh ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.  [rac]

Tags: