Pj Bupati Sidoarjo Dilantik

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa melantik Hudiyono sebagai Pj Bupati Sidoarjo di Gedung Grahadi, Surabaya, Kamis (210). [oky abdul sholeh]

Gubernur Beri Tugas Kawal Finalisasi PAPBD dan RAPBD
Pemprov, Bhirawa
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa secara resmi melantik Kepala Biro Administrasi Kesejahteraan Sosial Setdaprov Jatim Hudiyono sebagai Pj Bupati Sidoarjo. Usai dilantik, Khofifah meminta Hudiyono untuk berlari kencang dalam mengawal proses finalisasi PAPBD 2020 maupun RAPBD 2021.
Pelantikan Pj. Bupati Sidoarjo berdasarkan surat keputusan No. 131.35-3067 Tahun 2020 Tanggal 29 September 2020 tentang Pengangkatan Penjabat Bupati Sidoarjo Prov di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (1/10). “Saya minta kepada Pj Bupati Sidoarjo untuk segera berlari kencang untuk melakukan finalisasi dari seluruh proses pembahasan PAPBD dan RAPBD Tahun 2021,” Kata Khofifah.
Seperti diketahui, Hudiyono ditunjuk sebagai Pj Bupati Sidoarjo setelah lebih dari sebulan Pemkab Sidoarjo dipimpin oleh pelaksana harian. Kekosongan jabatan kepala daerah tersebut lantaran Bupati Saiful Illah sedang menjalani masalah hukum dan Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifudin meninggal karena Covid-19.
Khofifah mengatakan, Pj Bupati Sidoarjo harus segera berlari kencang untuk merampungkan finalisasi RAPBD dari proses yang ada. Maka, koordinasi bersama Sekda Kab. Sidoarjo harus segera dimatangkan untuk bisa membahas seluruh proses pembangunan terutama pada PAPBD dan RAPBD lebih seksama.
“RAPBD ini harus berbasis RKPD yang telah disesuaikan. Kami sudah melakukan koordinasi Forkopimda denga Ketua DPRD Kab. Sidoarjo dan Plh Sidoarjo. Maka hari ini, harus disegerakan mengingat seluruh proses membutuhkan waktu, telaah dan proses yang menghasilkan dampak berkelanjutan ke depan sehingga dapat dilaksanakan oleh Kepala Daerah terpilih pada Pemilukada tanggal 9 Desember 2020 mendatang,” ungkapnya.
Terkait pengendalian Covid-19 di Sidoarjo, Khofifah menyampaikan rasa terima kasih atas segala dedikasi dan upaya yang telah terbukti bisa menurunkan angka penyebaran Covid-19.
Tak lupa, Gubernur perempuan pertama di Jatim ini berpesan agar terus meningkatkan pengendalian penyebaran melalui operasi yustisi yang ketat. Kesuksesan operasi yustisi ini bisa dilihat pada tanggal 14 – 28 September yang mendapatkan hasil yang cukup signifikan.
“Signifikansi dari operasi yustisi ini bisa menjadi upaya nyata dalam memutus penyebaran Covid-19 di Sidoarjo. Rantai Covid-19 memang belum bisa kita hentikan, yang harus kita lakukan adalah melandaikan. Untuk itu, kewaspadaan dengan mengajak masyarakat disiplin mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes) yang ada harus tetap dilakukan,” jelasnya.
Khusus kepada Ketua TP PKK Kab. Sidoarjo, Khofifah menekankan untuk terus melakukan gerakan produktif untuk menyosialisasikan kepada masyarakat pentingnya menggunakan masker. Oleh karena itu, koordinasi dan sinergi terhadap semua pihak harus di tingkatkan.
“Saya minta kepada TP PKK Prov. Jatim untuk lebih mengoptimalkan gerakan dan mengedukasi kepada masyarakat terkait penerapan Prokes dan penggunaan masker secara aman dan benar. Sehingga angka penyebaran kesembuhan, kematian ini bisa terus berkurang. Sekaligus terhindar dari adanya kluster kluster baru,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan pelantikan Ketua TP PKK Kab. Sidoarjo dan Ketua Dekranasda Kab. Sidoarjo yakni Hj. Muzayiningsih Hudiono oleh Ketua TP PKK Prov. Jatim sekaligus Ketua Dekranasda Jatim Arumi Bachsin Emil Dardak.
Sementara itu, Pj Bupati Sidoarjo Hudiyono menyampaikan komitmennya terhadap perintah Gubernur Khofifah. Khususnya dalam mengawal seluruh proses pembahasan PAPB 2020 dan RAPBD 2021. “Hari ini (kemarin) kita akan langsung mengikuti rapat paripurna bersama DPRD Sidoarjo,” tutur pria asal Tanggulangin, Sidoarjo ini.
Selain penting untuk mengawal proses penganggaran di Sidoarjo, Hudiyono juga fokus kaitannya dengan pengendalian Covid-19. Pihaknya berharap, upaya pengendalian Covid-19 akan berseiring dengan berbagai upaya pembangunan di Sidoarjo. “Berbagai upaya yang dilakukan ibu gubernur telah menjadikan angka penularan Covid-19 di Jatim terendah di Indonesia. Kita akan terus berupaya agar pengendalian ini dapat terjaga maksimal,” pungkas Hudiyono. [tam]

Rate this article!
Tags: