Pj Bupati Sidoarjo Tak Diundang Deklarasi Damai

Pj Bupati Jonathan Judianto menyasikan tandatangan deklarasi tertulis, yang dilanjutkan dengan orasi deklrasi bersama-sama.(achmad suprayogi/bhirawa)

Pj Bupati Jonathan Judianto menyasikan tandatangan deklarasi tertulis, yang dilanjutkan dengan orasi deklrasi bersama-sama.(achmad suprayogi/bhirawa)

Sidoarjo, Bhirawa
Ada hal yang sangat menarik dalam kegiatan ‘Deklarasi Damai’ yang diselenggarakan oleh KPUD Sidoarjo, Kamis (26/11) siang. Ternyata dalam pelaksanaan tersebut KPUD tidak mengundang secara tertulis Pj Bupati Sidoarjo, Drs Ec Jonathan Judianto M MT dan Ketua Dewan Sulamul Hadi Nurmawan selaku Pimpinan Daerah Sidoarjo, hanya dihubungi secara pribadi oleh Ketua KPUD Zainal Abidin melalui telepun secara mendadak pula.
Disisi lain, kegiatan ‘Deklrasi Damai’ yang rencananya dilakukan di Pendopo Kabupaten Sidoarjo, dipindahkan ke Kantor KPUD Sidoarjo di Jl. Raja Jati/Desa Cemengkalang Sidoarjo tanpa dilakukan koordinasi dengan baik, juga tanpa memberitahukan kepada Pj Bupati Sidoarjo.
Dalam sambutannya, Pj Bupati Sidoarjo Jonathan Judianto meminta maaf kepada empat Paslon (Pasangan Calon) juga kepada para pengujung atas keterlambatannya. Ia menerangkan kalau menunggu dan belum ada undangan secara tertulis, karena telah diketahui sebelumnya kalau kegiatannya di Pendopo Kabupaten. “Tiba-tiba saya mendapatkan telepun  dari Ketua KPUD secara pribadi kalau kegiatannya dialihkan ke Kantor KPUD,” terangnya.
Ditemui usai ‘Deklarasi Damai’ Jonathan Judianto menegaskan lagi atas kedatangannya merupakan wujud kepedulian pimpinan daerah, agar Pilkada Sidoarjo pada 9 Desember 2015 mendatang bisa berjalan dengan baik, lancar dan kondusif.
“Dalam kejadian ini, selaku pimpinan daerah kami telah memaafkan, yang penting kegiatannya berjalan dengan baik, dan Pilkada nanti terlaksana secara kondusif,” tegas Jonathan Judianto.
Hal yang sama juga ditegaskan oleh Ketua Dewan Sulamul Hadi Nurmawan, mengaku kalau pihaknya juga tidak mendapatkan undangan secara tertulis. Namun dirinya mengaku tidak mempermasalahkan undangan tersebut, yang penting kegiatanya bisa berjalan dengan lancar dan kondusif. “Acara ini merupakan kesepakatan bersama, tetapi gagasan dari Pak Bupati,” ungkap Ketua Dewan Sidoarjo.
Menanggapi kejadian tersebut, Ketua KPUD Zainal Abidin mengaku kalau sebenarnya KPUD tidak mengagendakan kegiatan ‘Deklrarasi Damai’. Namun, akhirnya secara mendadak masyarakat dan Paslon banyak yang menginginkan harus dilakukan kegiatan tersebut. “Sehingga akhirnya dalam pelaksanannya agak tergesa-gesa, yang penting acaranya sudah bejalan dengan baik,” katanya.
Ditanya soal pindahnya deklrasi, Zainal Abidin menegaskan kalau di Pendopo dikabarkan akan ada demo dari masyarakat. Selain itu juga ada kegiatan sosialisasi dari Bakesbang Provinsi serta kegiatan yang lainnya. Termasuk juga, kalau dilakukan di Pendopo dikawatirkan tidak terjadi netral.
“Makanya yang lebih pas dilakukan di Kantor KPUD Sidoarjo, biar lebih aman dan mengantisipasi bila terjadi kegaduhan. Jangan sampai pendopo dibuat kegaduhan nantinya,” ujar Zainal Abidin.
Kondisi di lokasi, ‘Deklarasi Damai’ yang menghadirkan seluruh Paslon, mulai dari nomor 1 (MG Hadi Sutjipto-Abdul Kholik), nomor 2 (Utsman Ikhsan-Ida Astuti), nomor 3 (Saiful Ilah-Nur Ahmad Syaifuddin) dan nomor 4 (Warih Andono-Imam Sugiri). Kegiatan yang dijadwalakan pukul 13.00 WIB semua calon sudah hadir, serta jajaran pimpinan Forkopimda Sidoarjo juga sudah terlihat.
Namun yang aneh, menjadi penasaran para pengunjung dan awak media tidak biasanya Pj Bupati Sidoarjo dalam setiap kegiatan tidak pernah datang sangat terlambat. Akhirnya rasa penasaran tersebut terjawab, karena Pj Bupati Sidoarjo tidak mendapatkan undangan secara resmi.  [ach]

Tags: