Pj Sekda Situbondo Resmikan Sosialisasi Rakor dan Pertemuan Antar Sektor OPD

Pj Sekda Wawan Setiawan bersama Kepala DP3A-P2KB Moh Imam Darmaji saat meresmikan kegiatan kerjasama antar sektor pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak di lantai II Pemkab Situbondo, Kamis (29/9). [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Hingga bulan September, sedikitnya ada 58 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak terjadi di Kabupaten Situbondo. Agar angka ini tidak semakin meningkat, Pemkab Situbondo melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak-Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DP3A-P2KB) Kabupaten Situbondo mengadakan kegiatan pertemuan koordinasi dan pertemuan antar sektor pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak di Situbondo.

Menurut Moh Imam Darmaji, Kepala DP3A-P2KB Kabupaten Situbondo, kegiatan sosialisasi dan pertemuan antar sektor yang dibungkus dalam sebuah MoU bertujuan untuk membangun jaringan agar angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Situbondo semakin menurun.

“Ya sektor ini tadi juga di singgung oleh Sekda agar mendapatkan perhatian yang serius,” ujar mantan Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Situbondo itu.

Masih kata Imam Darmaji, dengan semakin meluasnya jaringan lembaga dan keterlibatan semua unsur masyarakat diyakini akan bisa membantu upaya pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Situbondo semakin angkanya semakin menurun. Ini, ulas Imam Darmaji, ada keterlibatan Aisyah, TP-PKK, Muslimat NU, Fatayat NU serta Forum Rumpun yang ikut membantu tugas Pemkab Situbondo dan DP3A-P2KB, dalam bidang penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

“Semua sektor dan elemen kita libatkan dalam penurunan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak,” ucap mantan Camat Kendit itu.

Imam Darmaji kembali menambahkan, dari data yang ada hingga memasuki bulan September 2022 angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Situbondo tercatat 58 kasus. Namun demikian, sebanyak 58 kasus itu masih bisa ditangani dengan melibatkan pendampingan sehingga korban kekerasan tersebut bisa cepat dipulihkan baik dari sisi pemulihan psyichologi dan lainnya.

“Ada sejumlah kendala dalam pencegahan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak yakni terbatasnya tenaga psyicologi,” ujar Imam Darmaji.

Mantan Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Situbondo itu memastikan, untuk memenuhi kebutuhan jumlah tenaga psycholog, pihaknya selama ini menggunakan bantuan tenaga psyichologi swasta sehingga angka penurunan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak bisa tertangani dengan baik.

“Ya kami punya satu kendala yakni minimnya angka tenaga psyichologi di Kabupaten Situbondo,” tegas mantan Sekdis Peternakan Kabupaten Situbondo itu. [awi.dre]

Tags: