PJB Paiton Jamin Pasokan Listrik Aman Selama Pemilu 2019

Pembangkit Jawa Bali (PJB) Paiton. [m ali/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton menjamin pasokan listrik selama pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 aman dari gangguan listrik.
Hal tersebut ditegaskan Direktur Operasi 1 PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB), Sugiyanto saat di hubungi Selasa (15/1) mengatakan, kapasitas PLTU Paiton unit 1 dan 2 yang dikelola PJB saat ini sebesar 2 X 400 Megawatt (MW).
“Khusus di tahun ini kami akan memaksimalkan operasional produksi listrik sesuai dengan kapasitas tersebut. Biasanya lebih rendah dari angka 2X400 MW,” kata Sugiyanto.
Selain itu ia juga mengungkapkan, di pesta demokrasi tahun ini pihaknya akan melakukan pengawasan ketat terhadap operasional pembangkit. Tujuannya, menjamin pasokan kelistrikan demi suksesnya pemilu.
“PLTU Paiton adalah tulang punggung kelistrikan Jawa dan Bali. Kami optimis mampu memasok listrik dengan aman,” ucap Sugiyanto.
General Manager Unit Pembangkitan Paiton, Mustofa menambahkan, tahun 2018 lalu dari total kapasitas produksi listrik PLTU Paiton unit 1 dan 2, yang berhasil terjual sekitar 80 persennya.
“Penjualan listrik tiap tahun itu selalu bergantung pada perencanaan dan pemeliharaan pembangkit. terkait target sampai akhir tahun 2019 sebenarnya masih menunggu hasil perencanan tahunan perusahaan. Tapi kami perkirakan angka penjualannya bisa meningkat menjadi 83 persen dari total kapasitas,” ujar Mustofa.
Sementara Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) masih menjadi tulang punggung sumber pasokan listrik Indonesia untuk 10 tahun ke depan.
Menteri ESDM Ignatius Jonan mengatakan, PLTU masih memegang peran utama memasok kelistrikan di Indonesia. Hal ini terlihat dalam bauran energi nasional dengan menetapkan porsi PLTU sebesar 50 persen sampai 55 persen.
Tapi menurut saya komplek Paiton I dan II ini sudah bagus, coba ditingkatkan teknologinya sehingga bisa mengurangi emisi atau efek polusi udara,” kata Jonan saat kunjungan kerja di PLTU Paiton, beberapa waktu lalu.
Saat ditanya mengenai PLTU apakah masih bisa menjadi andalan untuk listrik dan konsepsi batu baranya, Jonan menjawab, PLTU kira-kira masih 55 persen dan paling minim 50 persen dalam 10 tahun ke depan.
“Masih menjadi andalan karena di negara Eropa misalnya di Polandia penggunaan batu bara untuk PLTU juga masih sekitar 60 persen, Amerika Serikat mungkin sudah sedikit di bawah 40 persen, tapi masih ada kok,” ucap Jonan.(ma)

Tags: