Pjs Bupati Setiajit ‘Warning’ Agar Tak Diedarkan Di Jombang

Gudang Beras Bulog Tunggorono II, Jombang.[Arif Yulianto/ Bhirawa Jombang)

(Ada Beras Impor Di Gudang Bulog)

Jombang, Bhirawa
Kabar adanya beras impor dari luar negeri di gudang milik Badan Urusan Logistik (Bulog) Jombang di benarkan oleh pihak Bulog, beras tersebut memang di tampung di gudang Bulog Jombang untuk kemudian akan di distribusikan ke daerah Indonesia timur. Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Jombang mewanti-wanti agar beras tersebut benar-benar tidak di edarkan di Kabupaten Jombang, ia bahkan mengatakan, Gubernur Jawa Timur (Jatim), Soekarwo pasti marah jika mengetahui hal tersebut.
“Saya bersama Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) nanti akan menolak (beras impor),” ujar Setiajit saat di wawancarai wartawan, Jumat siang (01/06).
Oleh Setiajit dijelaskan, saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang tengah merintis kerjasama dengan Bulog untuk membeli beras premium dari petani Jombang. Dua tempat yang tengah di gerakkan untuk menjadi percontohan skema kerjasama ini adalah, Gapoktan Pojokkulon, Kesamben dan Gapoktan Sugih Waras, Ngoro Jombang.
“Saya juga baru dengar, ternyata ada beras impor yang di Jombang. Padahal sebenarnya kita di Jawa Timur menolak beras import. Karena itu bisa merusak (harga) beras petani kan,” tandas Setiajit.
Lebih lanjut Setiajit menambahkan, stock beras dari petani masih cukup untuk kebutuhan konsumsi masyarakat Jombang. Untuk harga beras di pasaran, di katakannya juga masih cenderung stabil.
Sekedar di ketahui, jumlah beras import yang di simpan di Gudang Bulog Jombang per tanggal 30 Mei 2018, ada sekitar 13 ribu ton dan akan bertambah hingga target sesuai rencana awal hingga 39 ribu ton.
“Sesuai dengan arahan dari Gubernur Jatim bahwasannya, beras import yang masuk ke wilayah Provinsi Jatim, itu tidak diperkenankan untuk di edarkan di wilayah Jawa Timur,” jelas Andre Adi Mijaya, Wakil Kepala Sub Divisi Regional (Subdivre) Bulog Surabaya Selatan kepada wartawan, Rabu (30/05).
Kata Andre, jumlah beras import tersebut di sebar di lima gudang milik Bulog di Jombang, dan dua gudang milik Bulog lainnya di Mojokerto dan terkoordinasi dengan Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polres, bahwasannya beras tersebut hanya disimpan dan tidak boleh dikeluarkan di wilayah Jawa Timur, khususnya Kabupaten Jombang.
Tanggapan terkait beras import tersebut juga datang dari kalangan legislatif Jombang. Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jombang, Rohmad Abidin juga menegaskan, pihaknya akan tetap memantau keberadaan beras tersebut agar tidak beredar di Jombang. Namun, saat itu, data yang di terima pihaknya, sudah ada 28 ribu ton beras impor yang di simpan di gudang Bulog.
Ketua Komisi C DPRD Jombang, Rohmad Abidin mengatakan, sesuai instruksi Gubernur Jatim, beras impor tersebut agar tidak di edarkan di Wilayah Jawa Timur.
“Kalau beredar sedikit saja di masyarakat, akan ada penurunan harga gabah petani. Kita tetap akan memantau, karena ini akan mengkhawatirkan, beras sebanyak ini sangat luar biasa, 39 ribu ton itu bukan sedikit,” tegas Rohmad Abidin, Rabu malam (30/05) usai hearing dengan Bulog di Gedung DPRD Jombang.(rif)

Tags: