PKB Jawa Timur Sentil Wali Kota Surabaya Terkait Pembangunan

Abdul Halim Iskandar

Surabaya, Bhirawa
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini selama memimpin dua periode dinilai kurang mulus, bahkan menyisahkan banyak pekerjaan rumah (PR). Hal ini disampaikan secara tegas oleh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Jatim, Abdul Halim Iskandar.
“Hasil dari pemetaan PKB adalah jangan sampai warga masyarakat Surabaya yang asli semakin hari semakin terpinggirkan. Karena ini masalah akar budaya,” katanya saat ditemui di Kantor DPW PKB Jatim, Kamis (4/7) kemarin.
Kekhawatiran Halim yang juga Ketua DPRD Jawa Timur ini dinilai dari hasil pemetaan PKB selama ini. Bagaimana paradigma pembangunan yang kemudian tetap memberikan ruang kepada warga Surabaya kepada pemilik sejarah. “Karena surabaya sudah semakin metropolitan,” imbuhnya.
Halim mencontohkan yang ada di wilayah DKI Jakarta. Dimana, posisi warga asli Betawi tinggal di tempat yang susah dijangkau bukan berada di pinggiran jalan. “Jangan-jangan kalau salah arah pembangunan warga betawi menjadi museum. Ini permasalahan mendasar dari sisi akar budayanya disitu,” jelasnya.
Kedua, permasalahan yang ada di Surabaya, lanjut Halim yakni masalah kemacetan. Menurutnya, kemacetan ini menjadi PR besar di Surabaya dan tidak ingin seperti di Jakarta. “Membenahi jakarta itu bukan pekerjaan yang muda. Nah, seyampang Surabaya belum seperti Jakarta harus segera dimulai dengan berbagai cara. Seperti sistem transportasi publiknya dan insfrastruktur jalan skala prioritasnya,” katanya.
Halim menegaskan, jikalau visi pembangunan di Surabaya yang berkelanjutan dan berkemanusiaan, PKB akan mendukung. “PKB akan sangat mendukung, siapapun dia calonnya dan apapun koalisinya. Siapapun itu kalau ketemu dalam visi, oke,” jelasnya.
Ditanya kader yang disiapkan oleh PKB dalam kontestasi Pilwali Surabaya 2020, Halim tidak mengukur kriteria dari sisi seseorang. “Ketika bisa menerjemahkan visi itu, why not (kenapa tidak, red). Untuk sosok masih dalam tahap pencarian,” imbuhnya. [geh]

Tags: