PKK Jombang Kampanye Hapus AKI dan AKB

6-foto KAKI rur-seminar3Jombang, Bhirawa
Tim penggerak PKK Kabupaten Jombang gencar melakukan kampanye untuk menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) hingga ke pelosok-pelosok desa. Itu dilakukan agar AKI dan AKB di Jombang yang saat ini masih menempati peringkat sembilan di Jatim bisa ditekan sedemikian rupa, sehingga benar-benar mampu menekan angka kematian ibu dan bayi.
Berbagai cara dilakukan untuk memkampanyekan gerakan menekan AKI dan AKB, baik melalui sosialisasi melalui media massa, mengajak kader PKK hingga di desa-desa maupun dengan membentuk kader. Mereka diajak bersama menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga keselamatan ibu saat melahirkan dan menyelamatkan bayi yang dilahirkan dari bahaya maut.
Kampanye penyelamatan ibu dan bayi itu terus digencarkan PKK dari sejak ibu mengandung hingga kelahiran si jabang bayi. Antara lain dengan memberi kesadaran akan pentingnya memeriksakan kandungan para ibu sejak dini dan secara rutin ke bidan-bidan desa atau Puskesmas terdekat. Demikian juga saat melahirkan, para ibu diminta melakukan persalinan ke bidan desa atau rumah bersalin yang secara medis mempunyai kecakapan menangani persalinan.
Dan, keseriusan Tim Penggerak PKK Kabupaten Jombang dalam menekan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Jombang ini ditunjukkan dengan menghadirkan langsung konsultan dari Kementerian Kesehatan RI yang dipimpin dr. Rusmiati. Rombongan tim Advokasi Pembinaan Pelayanan Kesehatan dari Kementrian Kesehatan RI ini secara khusus memfokuskan percepatan pencapaian target MDGs 5, termasuk di dalamnya adalah menekan angka kematian ibu dan bayi.
Karena itu, untuk melakukan identifikasi permasalahan, tim dari Kemenkes RI di Kabupaten Jombang kemudian mendengarkan paparan program KIA, diskusi, tanya jawab serta melakukan kunjungan langsung ke salahsatu Puskesmas. Tujuannya untuk mengumpulkan informasi sebanyak mungkin dari para pelaku kesehatan di lapangan, sehingga bisa dicarikan solusi yang tepat
Drs. Ec. Nyono Suharli Wihandoko Bupati Jombang menyambut baik kedatangan tim Kemenkes RI tersebut. Bupati berharap tim Kemenkes RI mampu mengidentifikasi permasalahan yang ada dan menemukan solusi bagaimana upaya menekan Angka Kematian Ibu (AKI) juga Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Jombang. Sehingga Visi Misi Jombang sejahtera untuk semua, benar-benar bisa dirasakan masyarakat.
“Saat ini Kabupaten Jombang berada di urutan ke 9 tertinggi untuk AKI dan AKB di Jawa Timur. Kedepan, saya bersama jajaran SKPD terkait, Dinas Lintas sektor dan masyarakat sudah berkomitmen untuk bersinergi dan menekan kematian ibu dan bayi. Bahkan kita sudah bertekad dapat menghapus AKI dan AKB. AKI dan AKB di Jombang harus zero (nol),” tegasnya.
Dr. Heri Wibowo Mkes, Kepala Dinas Kesehatan menjelaskan, sebetulnya seluruh program kegiatan KIA telah dilaksanakan dengan baik. Namun kenyataannya AKB dan AKI di Kabupaten Jombang masih relatif tinggi, sehingga perlu dilakukan evaluasi. Karena itu, pihaknya bersama dengan Tim Advokasi Pembinaan Pelayanan Kesehatan dari Kementrian Kesehatan RI, akan mengidentifikasi permasalahan dari hulu hingga hilir penyebab tersebut, sehingga nantinya bisa dicarikan solusi yang tepat.
“Dalam melakukan, analisa tim akan melakukan identifikasi masalah dalam upaya Penurunan AKI dengan menggunakan intervensi yang efektif dan menggunakan sumberdaya daerah. Sehingga pada akhirnya akan dihasilkan rekomendasi kesepakatan,” tandasnya. (rur)

Tags: