PKK Kecamatan Sedati Membuat Tepung Roti dari Tumbuhan Tanjang

Ketua TP PKK Sidoarjo Ny Anna Jonathan Judianto saat menilai produk olahan makanan dari 18 kecamatan yang ikut dalam gelar Festival Makanan dari Sumber Daya Lokal, Rabu (2/12) kemarin.

Ketua TP PKK Sidoarjo Ny Anna Jonathan Judianto saat menilai produk olahan makanan dari 18 kecamatan yang ikut dalam gelar Festival Makanan dari Sumber Daya Lokal, Rabu (2/12) kemarin.

Festival Makanan dari Sumber Daya Lokal Kabupaten Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo, Bhirawa
Sejumlah inovasi berhasil dilakukan oleh anggota Tim Penggerak PKK dari 18 kecamatan di Kab Sidoarjo yang ikut dalam gelar Festival Makanan dari Sumber Daya Lokal yang digagas oleh Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Sidoarjo.
Salah satu kecamatan yang mampu menghadirkan inovasi menarik dalam gelaran Festival Makanan dan Sumber Daya Lokal adalah dari Kecamatan Sedati. Kecamatan paling ujung timur di Kabupaten Sidoarjo itu mampu mengembangkan tumbuhan Tanjang sejenis bakau, yang bisa dibuat menjadi bahan tepung untuk bahan roti.
Menurut Camat Sedati Hadi Mulyanto, tumbuhan tersebut selama ini oleh masyarakat masih dibiarkan tumbuh secara liar. Tapi setelah tahu manfaatnya yang besar, kini tanaman yang hanya bisa tumbuh di sekitar tambak ini mulai banyak dibudidayakan.
“Karena manfaatnya itu, kini banyak dibudidayakan warga. Padahal selama ini banyak tumbuh liar di kawasan pertambakan di wilayah Kecamatan Sedati,” kata Hadi Mulyanto di sela Festival Makanan dari Sumber Daya Lokal, Rabu (2/12).
Sejumlah camat lainnya, mengaku akan mengembangkan produk bahan pangan yang khas dari daerahnya. Seperti dari Kecamatan Tarik akan mengembangkan produk ikan lele untuk bisa dibuat menjadi berbagai jenis olahan makanan, sehingga bisa masuk sampai hotel berbintang.
Dalam kegiatan festival makanan kemarin, Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Sidoarjo bekerjasama dengan TP PKK Kab Sidoarjo dan Dharma Wanita Kab Sidoarjo menilai hasil olahan pangan dari 18 kecamatan di Sidoarjo.
Ketua Tim Penggerak PKK Kab Sidoarjo Ny Anna Jonathan Judianto mengatakan bangga dengan aksi gelar festival makanan ini. Karena menurutnya, nanti masyarakat Sidoarjo tidak akan terlalu tergantung dari salah satu bahan pangan saja.
Misalnya, saat ia menilai kemarin agar produk burger  tepungnya dibuat dari tumbuhan talas dan singkong. Karena itu tumbuhan talas harus dibudidayakan.  Masyarakat diimbau untuk mengurangi nasi sebagai bahan pangan, sebab bahan ini mengandung zat gula yang bisa mengakibatkan diabetes.
“SKPD terkait harus terus membina PKK, selanjutnya PKK meneruskannya pada warga sekitar yang ada di lingkungannya,” katanya.
Sementara itu Sekdakab Vino Rudi Muntiawan yang mewakili Pj Bupati Sidoarjo Jonathan Judianto yang sebagai Ketua Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Sidoarjo saat membuka gelar festival makanan mengatakan bahwa pasokan kebutuhan pangan untuk masyarakat di Kab Sidoarjo sampai saat ini masih lancar dan masih terpenuhi. Tapi  Kab Sidoarjo sendiri,    sebetulnya terbilang defisit untuk memenuhi kebutuhan pangannya sendiri. Sehingga masih harus mendatangkan dari luar daerah, bahkan impor.
Menurut data pada 2014, sejumlah kebutuhan pangan di Sidoarjo terbilang defisit. Di antaranya, kebutuhan beras defisit 54 ribu ton,  jagung 17 ribu ton dan kedelai 79 ribu ton.
“Meski demikian ketahanan pangan di Kabupaten Sidoarjo masih terkendali, karena masalah distribusi yang lancar, baik dan daya beli masyarakat yang baik juga,” katanya.
Disampaikannya salah satu upaya untuk memenuhi ketahanan pangan di Sidoarjo, pihak Pemkab kata Vino, telah membuat site plan atau perencanaan yang berkelanjutan untuk lahan pertanian. Rencananya akan dialokasikan sampai 2019 nanti sebanyak 12 ribu hektare. [Alikus]

Tags: