PKK Sidoarjo Belajar Ketrampilan SMOCK dari Belanda

Puluhan anggota PKK Sidoarjo sedang belajar membuat SMOCK, ketrampilan menjahit dari Belanda. [alikusyanto/bhirawa]

Puluhan anggota PKK Sidoarjo sedang belajar membuat SMOCK, ketrampilan menjahit dari Belanda. [alikusyanto/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Ketrampilan SMOCK yang berasal dari Negara Kincir Angin Belanda, baru saja diajarkan pada anggota PKK Kecamatan, desa/kelurahan di Kab Sidoarjo. Ketua TPP PKK Sidoarjo, Animatus Sadiyah berharap, ibu-ibu rumah tangga itu bisa menjadi wirausaha baru.
Keterampilan SMOCK, menurut Animatus, merupakan teknik keterampilan menjahit dan menyulam dengan tangan. Pemakaian SMOCK ini dapat diterapkan pada pakaian perempuan, sarung bantal maupun kursi serta tas bahkan dompet untuk mempercantik tampilannya.
Menurut Dwi Mei Lisiana, instruktur pelatihan SMOCK, motif-motif yang unik bisa dihasilkan dari keterampilam SMOCK ini. Sehingga banyak kaum perempuan yang menyukainya. Ia telah memulai usaha keterampilan SMOCK ini sejak empat tahun silam.
Omzet dari usaha ketrampilan ini, kata Dwi, bisa dibilang cukup menjanjikan. Omzet yang didapat saat mengikuti suatu kegiatan pameran, bisa mencapai Rp5 juta sampai Rp10 juta. Dan pendapatan itu akan bertambah seiring dengan banyaknya pesanan yang di dapatnya. ”Paling minim Rp2 juta,” ujarnya, saat ditemui disela-sela pelatihan SMOCK di Pendopo Delta Nugraha, belum lama ini.
Menurut Dwi, untuk memulai pembuatan keterampilan SMOCK ini, diperlukan kain sebagai bahan utama yang harus dipersiapkan. Pemakaian kain disarankan menggunakan jenis kain polyster seperti sifon atau satin. Lama pengerjaan ketrampilan SMOCK ini, tergantung dari keahlian dalam membuat keterampilan itu. Banyak motif yang dapat dihasilkan dari keterampilan SMOCK ini. Ada sekitar 50 motif bisa dibuat. Seperti motif anyaman bambu maupun motif bunga.
Mudahnya untuk membuat ketrampilan ini, Dwi berharap ibu-ibu PKK di Sidoarjo dapat mengembangkan keterampilan yang telah diberikan. Ia berharap mereka bisa dapat mengikuti jejaknya sebagai pengusaha. Wanita yang tinggal di Perumahan Rewwin, Waru, Sidoarjo itu juga mengaku siap menampung hasil kerajinan ibu-ibu PKK Sidoarjo. Nantinya hasil kerajinan ibu-ibu PKK Sidoarjo akan dipajang di showroomnya yang berada di Perumahan Bumi Citra Fajar Sidoarjo. [ali]

Tags: