PKK Sidoarjo Berkreasi Ciptakan Menu Baru

Wabup Nur Ahmad Syaifudin, didampingi Sekda Vino Rudi Muntiawan, mencicipi olahan pangan produk local Sidoarjo, kreasi dari ibu-ibu TP PKK dari 18 Kecamatan di Kab Sidoarjo. [ali kusyanto/bhirawa]

Wabup Nur Ahmad Syaifudin, didampingi Sekda Vino Rudi Muntiawan, mencicipi olahan pangan produk local Sidoarjo, kreasi dari ibu-ibu TP PKK dari 18 Kecamatan di Kab Sidoarjo. [ali kusyanto/bhirawa]

(Bahan Pangan Defisit)
Sidoarjo, Bhirawa
Walau Kab Sidoarjo difisit pada lima kelompok bahan pangan, namun ketahanan pangan di Kab Sidoarjo masih cukup baik. Ini terbukti, berbagai menu makanan baru dapat disajikan kreasi olahan ibu-ibu Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) kecamatan yang ada di Kab Sidoarjo, baru-baru ini, yang dipamerkan Pendopo Delta Wibawa Sidoarjo.
Ada 18 TP-PKK Kecamatan yang mengikuti lomba yang merupakan salah satu kegiatan Aksi Dewan Ketahanan Pangan Kab Sidoarjo. Menu makanan yang disajikan adalah menu yang Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA). Tidak hanya itu, menu makanan yang disajikan berbasis sumber daya local dari Kab Sidoarjo sendiri.
Dalam lomba cipta menu itu, juara pertama diraih TP-PKK Kec Taman. Kemudian disusul TP-PKK Kec Candi sebagai juara ke dua. Sedangkan juara ke tiga diraih oleh TP-PKK Kec Gedangan.
Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin yang meninjau satu persatu stand milik TPP PKK kecamatan itu, mengatakan walaupun Kab Sidoarjo difisit di hampir lima kelompok bahan pangan, namun ketahanan pangan di Kab Sidoarjo cukup baik. Hal ini disebabkan distribusi pangan serta akses pangan dan daya beli masyarakat Sidoarjo cukup baik.
Wakil Bupati, Nur Ahmad Syaifuddin mengatakan lahan pertanian di kab Sidoarjo sudah ditetapkan dalam rencana detail tata ruang seluas 12.205 hektar. Ia meminta lahan pertanian yang tidak cukup luas itu dapat dipertahankan.
”Semoga dari lahan pertanian yang ada itu produktivitas pertanian justru dapat ditingkatkan, sehingga masih bisa memberikan kontribusi pangan bagi Sidoarjo sendiri,” katanya.
Menurut Nur Ahmad, kompleksitas permasalahan pangan di Sidoarjo memang diperlukan peran lintas sector. Tidak bisa menjadi tanggung jawab satu pihak saja. Tapi semua instansi diharapkan aktif dan responsif terhadap isu-isu pangan yang ada. Ia yakin dengan sinergisitas dan komitmen lintas sektor, kedaulatan, kemandirian serta ketahanan pangan di Kab Sidoarjo masih terus dapat ditingkatkan.
Ia juga berpendapat, saat ini pola konsumsi pangan masyarakat perlu mulai dirubah. Misal tidak lagi hanya mengandalkan beras saja. Tapi bisa saja produk lain. Maka itu makanan yang bervariasi perlu dikonsumsi masyarakat. Tentu saja menu makanannya harus yang memenuhi syarat B2SA dan berbasis sumber daya pangan local.
”Itu perlu di digalakkan, dengan demikian akan terwujud masyarakat yang sehat,” tandasnya. [kus]

Tags: