PKK Sidoarjo Sisir Sungai Cegah Buang Sampah

PKK dari 5 desa di Kec Balaongbendo menyusuri sungai, untuk mencegah kebersihan sungai dari aksi buang sampah ke sungai. [alikus/bhirawa)

PKK dari 5 desa di Kec Balaongbendo menyusuri sungai, untuk mencegah kebersihan sungai dari aksi buang sampah ke sungai. [alikus/bhirawa)

Sidoarjo, Bhirawa
Sebanyak 30 anggota Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Kecamatan Balongbendo melakukan kegiatan susur Sungai Brantas. Mereka berasal dari ibu-ibu di lima desa, yaitu Desa Kedungsukodani, Pringgondani, Penambangan, Jeruklegi.
Mereka mengaku baru kali ini saya menyusuri Sungai Brantas di wilayah Balongbendo. Padahal, rumah smereka berada di depan sungai. Mereka melakukan itu untuk tahu kondisi sungai, sebab masih banyak warga yang buang ke sungai.
”Kadang-kadang masih ada yang bunag berbagai sampah seperti sampah rumaa tangga ke sungai,” Andria, salah satu anggota PKK dari Kedungsukodani, baru-baru ini.
Susur sungai yang diprakarsai oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ini diadakan dalam rangka workshop penguatan pemimpin perempuan DAS Brantas di Wilayah Balongbendo.
Iis Nuryunita, ketua PKK Desa Jeruklegi, juga mengaku mendapat ilmu baru untuk diterapkan di kampungnya dari kegiatan susur sungai itu.  Yakni, memanfaatkan botol-botol bekas untuk hiasan rumah dan kerajinan tangan.
Sementara itu, Nuning Diana dari PKK Penambangan, mengatakan, gerakan kembali ke sungai ini merupakan sebagai bentuk partisipasi perempuan untuk memulihkan dan melestarikan Sungai Brantas.
Gerakan ini nanti  akan berlangsung terus hingga 2019. Nantinya juga akan  berupa penghijauan bantaran sungai dengan tanaman bambu dan buah-buahan, bank sampah, serta sanitasi di kawasan sungai.
“Kami juga mengadakan sosialisasi pemilahan sampah dan pemakaian sabun organik,” ujar Nuning.
Sementara itu, Direktur Eksekutif LSM Ecoton, Prigi Arisandi, mengatakan, kegiatan susur Sungai Brantas ini merupakan upaya untuk memperkenalkan kehidupan sungai kepada masyarakat.
Sebelum memfasilitasi ibu-ibu PKK, Prigi dan kawan-kawan juga aktif mengajak berbagai komunitas untuk mengadakan patroli di sungai yang bermuara di Kota Surabaya itu. Di antaranya, pelajar, mahasiswa, aktivis, hingga warga negara asing.
Menurut dia, kegiatan ini sekaligus untuk memperkenalkan kawasan suaka ikan di kawasan Balongbendo yang dinilai sukses oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Pihaknya juga ingin mengajak masyarakat agar tidak lagi membuang sampah dalam bentuk apa pun ke sungai.
“Saat ini masih banyak warga Balongbendo yang BAB (buang air besar) di Sungai Brantas karena tidak punya WC di rumah,” katanya. (kus)

Tags: