PKL Alun-alun Kraksaan Segera Direlokasi

PKL alun-alun Kraksaan yang segera direlokasi ke sisi Masjid Jamik.

Probolinggo, Bhirawa
Puluhan PKL (pedagang kaki lima) yang biasa mangkal di sisi timur Alun-alun Kota Kraksaan, Kabupaten Probolinggo akan direlokasi. Hal itu seiring rencana pemkab setempat untuk merevitalisasi fungsi alun-alun. Hal ini iungkapkan Kadisperindag Kabupaten Probolinggo Muhammad Happy, Rabu (18/1).
Saat ini ada 65 pedagang. Rinciannya, pada sisi timur Alun-alun sebanyak 52 PKL, yakni 20 PKL di timur pagar dan 32 PKL di trotoar jalan. Sementara untuk sisi barat, ada 13 PKL, yakni 8 PKL penyedia jasa mainan sebanyak 8 dan 5 warung di selatan Masjid Ar-Raudlah.
Para PKL ini rencananya akan dipindah ke sebuah kawasan di belakang Masjid Agung Ar-Raudlah. Lokasi ini berjarak sekitar 100 meter dari tempat PKL mangkal selama ini, ujarnya.
Menurut Muhammad Happy, pemindahan PKL itu sudah lama direncanakan oleh pemerintah daerah. “Rekolasi itu dilakukan untuk mengembalikan fungsi dari Alun-alun Kota Kraksaan. Revitalisasi ini dilakukan secara bertahap oleh pemerintah daerah,” katanya.
Happy, menyebutkan belum menentukan secara pasti kapan PKL tersebut akan dipindah. Hal itu masih menunggu kelengkapan dari fasilitas yang akan digunakan oleh PKL, seperti gerobak, tenda, fasilitas air, listrik dan toilet. “Menunggu kesiapan fasilitas itu. Nantinya para PKL ini akan menempati semua fasilitas itu tanpa dipungut biaya. Relokasi dilakukan secara bertahap,” tuturnya.
Ketua Paguyuban PKL Semarak, Muhamad Khoiri, mengatakan para PKL sebelum ada sosialisasi sudah mengetahui rencana itu. PKL menurutnya menyadari bahwa keinginan pemerintah tersebut. Apalagi PKL ini sebelumnya merupakan pedagang yang biasa mangkal di jalan Panglima Sudirman.
“Fasilitas yang kami tempati saat ini memang bukan tempat permanen. Kami ini sebelumnya banyak yang berjualan di jalan raya, yang kemudian dipindah kesini. Kalau pemerintah menghendaki kami pindah ke tempat yang lebih layak, ya kami terima saja,” paparnya.
Sementara Camat Kraksaan Muhammad Abduh Ramin, AP, M.Si meminta pada seluruh PKL, nantinya kalau sudah di pindah ke sisi barat Masjid Agung, supaya bedak dagangannya di tutup sementara di setiap Hari Jum’at.
“Memasuki Sholat Jumat, semua pedagang tidak boleh berjualan, setelah sholat dibuka lagi,”jelasnya. Supaya, pedagang kaki lima tidak mengganggu konsentrasi orang ibadah. Mengingat, kawasan PKL dengan masjid Agung yang berjarak 10 meter saja. “Kalau ada pedagang yang melanggar, nantinya akan di panggil untuk kita tegur sesuai aturan,” tambahnya. [wap]

Tags: