PKS Minta Ada Penguatan Kelurahan dan Integrasi Data

DPRD Surabaya,Bhirawa
Fraksi PKS DPRD Kota Surabaya mengusulkan agar Pemkot Surabaya menguatkan operasional kelurahan dan integrasi data dalam Musrenbang Kota Surabaya yang digelar, Rabu(24/3) .

Wakil Ketua Fraksi PKS, Fatkhurrohman dalam Musrenbang yang digelar secara Daring kemarin menyebut penguatan kelurahan dan Integrasi data diperlukan untuk memperbaiki pelaksanaan program-program pemerintah kota yang masih sering terkendala karena data yang tidak sinkron.
.
“Data masih sering bermasalah. Data sangat penting untuk pijakan membuat Policy (kebijakan), termasuk menjadikan program bisa tepat sasaran,’ ujar Fatkhur .

Sebagai contoh basis data yang perlu diperbaiki, Fatkhur menyebut pendataan ulang MBR termasuk penghuni rusun sangat didukungnya. Namun menurutnya sangat bagus kalau publik bisa mengakses, sehingga semua bisa mengawasi jika ada ketidakcocokan data.

“Misal orang kaya kok MBR, atau ada antrian baru kok bisa nyalip antrian t. Ada Transparansi. Data juga harus terintegrasi, tidak ada lagi ego sektoral antar OPD,” tegas legislatir tiga periode ini.

Menurutnya harus ada satu basis data yang menjadi acuan, misal data pengangguran atau data target pengentasan kemiskinan yang perlu pendekatan teknologi. “Agar semua terintegrasi dengan baik ya perlu diaplikasikan teknologi ,” ujarnya.

Sementara terkait penguatan kelurahan, Fatkhur menyebut perlunya ada desentralisasi. Dalam hal program termasuk pelayanan dan perizinan khususnya.

“Ke depan isunya adalah penguatan kelurahan, bagaimana warga itu bisa merasakan bahwa pengurusan pelayanan dan program2 itu bisa terdesentralisasi di tingkat kelurahan sehingga bisa juga berdampak pada dinamika lokal, mengurangi kriminalisasi dan kemacetan pula, karena layanan itu berpusar di tinggal kelurahan,” paparnya.

Khusus untuk pemercepatan ekonomi dan pengentasan pengangguran, juga bisa lebih terdesentralisasi, Fatkhur mengusulkan agar di kelurahan ada inkubasi-inkubasi bisa dibentuk, dan bisa bekerja sama dengan pihak ketiga, bisa dengan lembaga profesional atau akademisi atau entreprenuer yang terbukti sukses.

Inkubasi ini, lanjut Fatkhur tentunya tidak hanya dalam bentuk pelatihan saja, tapi juga ada roadmap sampai peserta inkubasi bisa mandiri baik secara produksi, marketing, akses bahkan dari sisi cachflow atau keuangan.

“Memang perlu pendampingan dan harus bisa terukur progressnya. Tentunya ini perlu diawali dengan mapping problem dan potensi ekonomi di tiap kelurahannya. JAdi, saya membayangkan, setiap kelurahan bisa jadi memiliki bentuk pendekatan dan program yang berbeda-beda dalam hal pemercepatan ekonomi dan pengentasan pengangguran,” terangnya. [gat]

Tags: