PKS Optimistis Koalisi Merah Putih Berlanjut hingga Provinsi, Kab/Kota

Dr H Soekarwo

Dr H Soekarwo

DPW PKS Jatim, Bhirawa
Koalisi Merah Putih yang dibangun saat Pilpres 2014 dengan mengusung Prabowo-Hatta  agaknya terus berlanjut hingga di DPRD Jatim. Apalagi beberapa elit politik sejumlah parpol pengusung dan pendukung pasangan Prabowo-Hatta beberapa waktu lalu dengan penasihat DPP Partai Golkar, Ir Akbar Tanjung menguatkan diri jika koalisi tersebut dibangun secara permanen.
Ketua DPW PKS Jatim Hammy Wahjunianto menegaskan jika  DPW PKS Jatim telah mendapat instruksi dari pusat terkait Koalisi Merah Putih. Dan PKS Jatim akan solid mengikuti instruksi pusat untuk menjadi partai oposisi, artinya Koalisi Merah Putih akan menjadi partai yang kritis dan tegas dalam mengawasi kebijakan pemerintah jika tidak sesuai atau tidak sejalan. Dan itu tidak hanya terjadi di pusat, tapi juga hingga tingkat daerah.
“Kami secara resmi sudah mendapatkan perintah dari pusat untuk tetap mempertahankan Koalisi Merah Putih hingga ke tingkat daerah. Tapi bagaimana bentuknya ini masih disusun bersama dengan Pak Akbar Tanjung. Apakah lewat semacam lembaga atau sejenisnya, kita tunggu saja hasilnya nanti. Saat ini masih tengah digodok,”papar mantan Direkur YDSF ini dengan nada mantap, Minggu (24/8).
Bagaimana dengan Partai Demokrat yang masih setengah hati? Hammy berkeyakinan jika Partai Demokrat di Jatim akan merapat ke Koalisi Merah Putih. Hal ini tidak terlepas saat Pilgub Jatim di mana partai yang tergabung ke dalam Koalisi Merah Putih yang merupakan pendukung pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf yang akhirnya mendapatkan kemenangan. Karenanya kemungkinan besar koalisi ini dibentuk hingga perhelatan Pilkada (Pemilukada) di beberapa di Jatim.
Terpisah Ketua DPD Partai Demokrat Jatim Dr H Soekarwo mengatakan sejumlah partai politik pemenang Pemilu 2014 sepakat membentuk koalisi, dengan nama Koalisi Jawa Timur. Koalisi ini untuk berbagi kekuasan mulai ketua dewan, ketua fraksi hingga komisi di tingkat DPRD Jawa Timur.
“Pembicaraan sudah kita lakukan dengan sebagian partai politik di Jatim, tapi sebagian belum. Pembicaraan bisa dilakukan kapanpun. Kita sepakat koalisi ini dinamakan Koalisi Jawa Timur,” kata Pakde Karwo, panggilan karibnya.
Koalisi Jawa Timur ini tidak melihat dari mana dan asal partai politik. Mereka dirangkul untuk membicarakan masa depan Jatim. Bila di pusat ada Koalisi Merah Putih, maka di Jatim akan tampil beda. Seluruh partai politik akan bergabung menjadi satu dengan nama Koalisi Jawa Timur.
Di koalisi inilah, lanjutnya, semua yang menyangkut kepemimpian dewan, fraksi dan komisi akan dibicarakan secara bersama, tidak peduli asal partai anggota tersebut. “Di Jatim akan kita kelola sendiri, agar menjadi aman dan tentram. Karena itu, semuanya akan dibicarakan secara bersama-sama,” ujarnya.
Ditegaskannya Jatim selalu mementingkan kepentingan daerah dan musyawarah mufakat. “Kepentingan Jatim dengan menyejahterakan masyarakat adalah tugas kita bersama, eksekutif dan legislatif,” ujarnya.
Secara umum seluruh partai politik sudah sepakat terkait kepentingan masyarakat Jatim. “Tinggal kita intensifkan pembicaraan terus menerus dengan partai politik, sampai akhirnya seluruh perangkat di DPRD Jatim terbentuk,” ujarnya.

Peta Politik
Sementara itu, PKB Jatim lebih memilih peta politik di setiap wilayah. Mengingat tidak semua wilayah PKB berkoalisi dengan PDIP, meski dalam mengusung Pilpres 2014 terhadap pasangan Jokowi-JK, PKB melakukan koalisi dengan PDIP. “Yang pasti kami menyerahkan semuanya pada peta politik di masing-masing wilayah,”tegas Wasekjen DPP PKB Zainul Munasihin yang dihubungi secara terpisah.
Ketua DPD PDIP Sirmadji menyambut baik usulan mempermanenkan koalisi Bang-Jo di Jatim. Sebab di berbagai Pemilukada, PDIP dan PKB kebetulan mengusung calon yang sama dan menang, sehingga itu bisa dipermanenkan karena sudah by nature (alamiah).
Lebih jauh pria yang menjabat Wakil Ketua DPRD Jatim itu menegaskan bahwa secara prinsip koalisi PDIP dan PKB di Jawa Timur tidak ada masalah. Kendati demikian tidak menutup kemungkinan di beberapa daerah tidak bisa dilaksanakan karena ada dinamika politik lokal yang sangat kuat sehingga koalisi tidak bisa dilakukan. “Politik itu sangat dinamis, jadi secara prinsip kami menerima baik usulan itu,” ujar Sirmadji
Diakui Sirmadji, jika koalisi Bang-Jo itu terealisir maka 18 Pemilukada di Jatim yang berlangsung 2015 bisa dimenangkan. Hanya saja soal siapa yang dicalonkan itu tergantung dinamika politik yang berkembang. ” Yang jelas jika koalisi Bang-Jo bisa memenangkan Pemilukada di seluruh Jatim khususnya dan Indonesia pada umumnya maka itu akan memperlancar tugas pemerintahan Presiden terpilih Jokowi-JK yang kebetulan sama-sama diusung PDIP, PKB dan parpol koalisi lainnya,” ujarnya.[ cty,iib]

Tags: