PLN Bangun PLTGU Berkapasitas 400 MW di Kabupaten Sumenep

Dari kiri, R Goeritno Prakosa Ketua CSR UIP JBTB ll. Kasirun, dan ketua Pokja PLN Ali Topan.

Surabaya, Bhirawa
Untuk mencegah kelangkaan listrik di Madura, PT. PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Jawa Bagian Timur dan Bali ll (JBTB ll), berencana akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) di desa Tanjung, kecamatan Seronggi, kabupaten Sumenep Madura.
Menurut Kasirun, kepala bidang perencanaan PT.PLN UIP JBTB ll didampingi R.Goeritno Prakosa Ketua CSR UIP JBTB ll, ketika dijumpai di sela sela acara PLN Peduli Mengenal PLTGU Lebih Dekat dengan Media yang digelar di hotel C1 Sumenep, Rabu (29/11) kemarin, pembangunan PLTGU di Sumenep ini sangat penting dan mendesak sifatnya, mengingat penyaluran listrik ke Madura melalui Gardu Induk (GI) Kenjeran Surabaya sangat berat bebannya. “Di samping itu, Madura tidak akan pernah leluasa memanfaatkan listrik kalau tetap menggantungkan diri ke GI Kenjeran,” ungkapnya.
Diprediksi, pada tahun 2021 kalau tidak diambil langkah-langkah kongkrit persoalan listrik di Madura akan mengalami masalah yang cukup serius yakni, pasokan listrik dari GI Kenjeran sudah tidak memadai lagi, Sumenep saja sudah membutuhkan listrik 185 MW, sementata pasokan dari GI Kenjeran hanya 150 KV saja.
Itupun ternyata sudah tidak utuh lagi karena sampai di Pamekasan saja tinggal 140 KV dari 150 KV yang dikirimkan dari GI kenjeran. “Sekarang hitung sendiri setelah sampai di Sumenep sisa berapa,” pinta Kasirun.
Karena itu, PT. PLN JBTB ll semakin bersemangat untuk secepatnya menyelesaikan pembangunan PLTGU di Sumenep tersebut, apalagi kini sudah ada titik terang ijin dari bupati, ijin lingkungan. Serta sambutan bahkan dorong an kuat dari tokoh dan masyarakat Madura.
Lahannya sudah tersedia seluas 43 ha, diharapkan pada tahun 2018 semua perijinan persyaratannya sudah tuntas, tahun 2019 proyek dikerjakan sehingga pada tahun 2021 sudah kelar dan pada 2022 sudah beroperasi.
Dengan beroperasinya PLTGU Sumenep ini Madura aman dan masyarakatnya bisa memanfaatkan listrik sepuas puasnya, karena dari 400 MW yang ada Madura diprediksi hanya membutuhkan 200 MW saja, yang 200 MW menurut Kasirun akan di pasok ke Jawa dan Bali. Bahkan kasirun sangat optimis investor akan berlomba ke Madura. Karena ada jaminan yang aman untuk masalah listrik.
Disinggung soal dana beaya serta akan kerjasama dengan bank mana saja, Kasirun mengatakan, berapa dana yang dibutuhkan masih belum dikaklkulas. Yang jelas akan menggunakan dana loan dengan kerja sama bank dalam dan luar negeri. Investasi yang dibutuhkan disebutkan sekitar Rp 4,5 T , sementara negara yang punya kans kuat untuk gas turbin adalah Jepang yakn, Mitshubisi. [ma]

Tags: