PLN Distribusi Jawa Timur Deklarasikan ”Zero Accident”

Deklarasi Keselamatan Kerja PT PLN Disjatim

Surabaya, Bhirawa
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Distribusi Jatim berkomitmen melaksanakan semua pekerjaan dengan selalu mengedepankan dan memperhatikan aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Itu sesuai yang tertuang dalam UU Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
Sesuai dengan peraturan perundang-undangan K3 mempunyai tujuan menghindari, mengurangi, bahkan juga menihilkan resiko kecelakaan kerja (zero accident). Dan, di awal tahun ini, PLN Distribusi Jatim melaksanakan Apel Deklarasi Pelayanan Penanaman Tiang Beton Patuh K3 di Gudang Ketintang, Surabaya.
Acara ini dihadiri Manajer Perencanaan PLN Distribusi Jatim, para Direktur Pabrikan Tiang Beton yaitu Tjakrindo, Hume Sakti Indonesia (HSI), Wika, Jaya Beton dan Tonggak Ampuh serta jajaran unit PLN dan Kantor Distribusi.
”Deklarasi yang dilaksanakan itu bukan sekedar seremoni melainkan, menjadi tonggak komitmen pelayanan taat K3 guna mendukung Getting Electricity tahun 2018,” ujar Dwi Kusnanto, General Manager PT PLN Distribusi Jatim, saat dijumpai di ruang kerjanya Senin (26/2).
Untuk diketahui, sesuai hasil pertemuan pada 4 Januari 2018 di PLN Surabaya Selatan, telah menyepakati lima hal, dan komitmen itu kembali diingatkan oleh Dwi. Pertama, pendirian tiang beton mempergunakan mobil crane, tidak lagi menggunakan cara manual atau konvensional.
Berikutnya, yaitu sempurna konstruksi. Terkait dengan batas tanam yang sesuai dengan standard kedalaman, dan sesuai dengan konstruksi. Selain itu, waktu pendistribusian dan penempatan di site sebelum pendirian adalah maksimal 24 jam.
Keempat, pemakaian peralatan APD sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Terakhir, dan tak kalah penting, koordinasi dengan Unit pelaksana di tingkat Rayon, Area mulai dari pekerjaan survey, penggalian, pendirian, hingga pengawasan .
”Koordinasi dan komunikasi antar pengawas pekerjaan di lapangan hingga pengawas di unit harus terjalin dengan baik. Ini penting utamanya untuk terhindar dari kecelakaan kerja yang bisa terjadi di lapangan sewaktu-waktu. Jadi bukan hanya material saja yang penting, namun faktor komunikasi juga sangat penting,” terangnya.
Dwi juga menjelaskan, dengan target pelanggan sebanyak 456 ribu pelanggan di 2018 membutuhkan tiang beton 9 meter sebanyak 28.235 batang, 13 meter tiang beton sebanyak 17.217 batang untuk program pemasaran. Itu guna mendukung target Getting Electricity tahun 2018 yaitu naik dari ranking 38 ke ranking 25, dari 190 negara di dunia.
”Seluruh target ini tentunya tidak mungkin dicapai tanpa Komitmen Zero Accident dengan taat SOP serta peralatan kerja dan pelindung diri yang standar. Upaya perbaikan dan penyempurnaan proses bisnis ini yang bermuara pada upaya peningkatan pelayanan kepada masyarakat, pelanggan dan memacu pertumbuhan ketenagalistrikan di Provinsi Jatim,” tandas Dwi. [ma]

Tags: