PLN Distribusi Jawa Timur Edukasi Pemain Layang-Layang

PLN Distribusi Jatim Ikut Meramaikan Festival. [m ali/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Bermain layangan (Layang-layang) memang asyik dan menyenangkan. Tidak sedikit anak anak bahkan orang dewasa sekalipun sering lupa diri, lupa waktu, lupa makan dan lain sebagainya saking asyiknya. Tidak jarang mereka juga mengabaikan keselamatan orang lain, bahkan dirinya sendiri saat asyik bermain layang layang di jalan umum yang sarat dengan kendaraan berlalu lalang.
Apalagi kalau anak anak sedang memburu layang layang putus untuk diperebutkan di jalan umum, mereka tidak peduli dengan kendaraan lalu lalang yang sewaktu waktu bisa menabraknya dengan resiko di bawa ke rumah sakit atau meninggal dunia.
Hal lain yang bisa merugikan dan bahkan mengancam jiwa orang kalau benang dari layang layang yang dimainkan menyangkut kabel listerik atau bahkan merusak hingga kabel tersebut putus, ini bukan hanya mengancam jiwa namun juga membuat jaringan mati, tentunya akan membuat resah berbagai pihak karena yang menggunakan jasa PLN ini ada berbagai kalangan mulai dari rumah tangga, dunia usaha serta pabrikan.
Berangkat dari kenyataan inilah PLN yang selalu menjaga keandalan jaringan listrik merupakan tanggung jawab utama dalam mengamankan dengan menjaganya sekuat tenaga, karena selain membahayakan jaringan listerik juga pemain layang layang itu sendiri.
Untuk memberikan pengertian pada para pemain dan pecinta layang layang ini, menutut Pinto Raharjo Deputy Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PLN Distribusi Jatim Selasa (25/9) kemarin di ruang kerjanya, PLN Distribusi Jawa Timur untuk kedua kalinya telah mengadakan kegiatan Festival layang-layang bertajuk PLNKite Festival yang digelar pada tanggal 23 September 2017.
Adapun kegiatan ini merupakan strategic action PLN yang diharapkan mampu mengintegrasikan kepentingan perusahaan dan stakeholder terkait. PLN Distribusi Jawa Timur kali ini bekerjasama dengan masyarakat serta pemerintahan setempat, diantaranya adalah PEMDA, Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi serta masyarakat umum. Kegiatan ini diadakan di Pantai Cacalan Kota Banyuwangi, mengingat di area Banyuwangi tercatat beberapa gangguan jaringan yang disebabkan oleh adanya layang-layang di sekitar jaringan listrik.
Dimulai dengan penampilan dari tarian Jejer Gandrung, acara dilanjutkan dengan Laporan Ketua Panitia dari Pokdawis Cacalan Mamet Hariyanto kemudian sambutan dari G. Wisnu Yulianto selaku Manajer Komunikasi, Hukum dan Administrasi PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur yang mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh Pemda dan Dinas terkait dalam penyelenggaraan kali ini. “Nantinya, akan ada grup komunikasi antara PLN dengan komunitas layang – layang yang ada di Banyuwangi. Hal ini sebagai tindak lanjut forum edukasi, jadi tidak berhenti di event ini saja,” jelasnya.
Yusuf widyatmoko wakil bupati Banyuwangi pun mengamini hal yang sama. “Event ini menjadi sarana yang bagus untuk membangun awareness atau kesadaran bahwa sudah bukan saatnya lagi bermain layangan dekat jaringan listrik. Dengan menjaga aset vital seperti jaringan listrik, kita turut menjaga keandalan pasokan listrik di Kabupaten Banyuwangi ini,” ungkapnya.
Selain PLN Kite Festival dan lomba – lomba lainnya, dilaksanakan pula penandatanganan komitmen antara PLN dengan komunitas pecinta layang-layang dan PEMDA setempat. Harapannya, masyarakat dapat menerima edukasi dari PLN seputar bahaya layang-layang jika dimainkan disembarang tempat seperti jaringan listrik atau objek vital lainnya. Penyerahan 100 bibit pohon cemara udang serta 8 bak sampah secara simbolis sebagai bentuk kepedulian PLN dengan pelestarian lingkungan. [ma]

Tags: