PLN Distribusi Jawa Timur Tegaskan Tak Terlibat Politik Pilkada

Bina lingkungan PLN Jatim dalam memberdayakan sampah.

Surabaya, Bhirawa.
PT. PLN Distribusi Jatim menegaskan, pihaknya ingin netral dan tidak ingin mecampuri hiruk pikuknya Pilkada serentak di Jatim 2018. Hal itu ditegaskan Deputi Manager Komunikasi dan Bina Lingkungan PT. PLN Distribrusi Jatim, Pinto Raharjo ketika dijumpai di ruang kerjanya, Senin (16/10) kemarin.
Menjelang terselenggaranya pesta demokrasi pemilihan kepala daerah tahun depan, partai politik (parpol) sudah mulai bermanuver untuk bergerak cepat dalam meraih simpati masyarakat. Namun, bukannya memberikan pemahaman atau kontribusi secara nyata kepada warga, parpol ingin mendompleng dalam program bina lingkungan yang sedang dikerjakan oleh PLN. Salah satunya adalah program bina lingkungan di Gunung Anyar Tambak Mangrove.
Langkah tersebut sangat disayangkan Pinto, karena program itu murni bertujuan memberdayakan masyarakat. “Kami sejak awal berniat melakukan pemberdayaan masyarakat sekitar melalui program bina lingkungan yang salah satunya adalah melalui bank sampah. Namun, menjelang pemilihan Gubernur tahun depan terdapat beberapa parpol yang ingin mendompleng kegiatan tersebut sebagai bahan menacari simpati ke warga, dan tentu itu adalah kegiatan yang tidak sehat,” tegasnya.
Menurut Pinto, berdasakan laporan masyarakat ada dua nama parpol yang ingin mendompleng kegiatan bina lingkungan milik PLN, sangat disyukuri sejauh ini komunikasi dengan masyarakat masih terjalin dengan baik, sehingga PLN distribusi Jatim bersama masyarakat sepakat menolaknya.
“Kami terus melakukan komunikasi dengan masyrakat dan perangkat pejabat di sana, untuk sebisa mungkin kegiatan pemberdayaan bina lingkungan yang selama ini kami kerjakan tidak disusupi oleh tendensi dari tujuan politis tertentu,” tuturnya.
Ditambahkannya, belajar dari pengalaman sebelumnya, dan menjaga agar hal tersebut tidak terjadi kembali, PLN Distribusi Jatim sebisa mungkin memenuhi segala kebutuhan dari program bina lingkungan yang sedang dikerjakan.
Karena dari pengalaman sebelumnya, jika kegiatan pemberdayaan masyarakat dimasuki oleh kegiatan yang berbau kepentingan politik, pasti akhirnya akan tidak baik. “Untuk itu ke depan kami berupaya semaksimal mungkin untuk memenuhi yang menjadi kebutuhan masyarakat dalam pengembangan dan pemberdayaan program bina lingkungan di Kawasan Gunung Anyar Tambak,” pungkas Pinto Raharjo. [ma]

Tags: