PLN Gandeng TNI AL-Syahbandar Amankan Penerangan Pulau Dewata

Para penanggung jawab keamanan pasokan listrik ke Bali saat memberi penjelasan

Surabaya, Bhirawa 
Siapa sangka pulau Dewata Bali soal penerangan sangat menggantungkan diri ke Kapang Banyuwangi, jadi kalau sedikit saja ada gangguan soal aliran listriknya maka semua acara yang berlangsung di pulau Indonesia yang sangat terkenal di luar negeri itu akan buyar seketika. Mengapa demikian, ternyata aliran listrik semua yang mereka pergunakan berasal dari Cabel Head PLN yang ditanam di Ketapang Banyuwangi.
Melalui empat kabel jaringan bawah laut, Cable Head Ketapang, Banyuwangi menjadi pintu masuk untuk aliran listrik ke Pulau Bali.
“Kebutuhan pasokan energi listrik Pulau Bali, 40 persen diantaranya berasal dari Jawa Timur, khususnya dari jaringan Cable Head Ketapang, Banyuwangi,” ungkap Manager Unit Pelayanan Teknis (UPT)  PLN Probolinggo, Hendriki Maryono di Banyuwangi, dihadapan sejumlah para jurnalis yang sedang melakukan media Gathering yang digelar PT PLN UID Jatim belum lama.
Menurutnya, listrik yang dikirim dari Cable Head Ketapang ke Bali sebesar 360 MW, sedangkan beban puncak yang pernah dikirimkan, sebesar 400 MW. Dengan pasokan sebesar itu, mampu melistriki sekitar 4 Kab/Kota atau 360.000 pelanggan.
“Jika satu pelanggan katakanlah 1 kVA, maka listrik yang kami salurkan bisa melistriki 360 ribu pelanggan,” jelasnya.
Karena Cable Head Ketapang merupakan objek vital nasional, sehingga harus dijaga 24 jam.
“Untuk pengamanan Cable dalam laut, kita kerjasama dengan TNI Angkatan Laut. Setiap kapal yang lewat, kita awasi, ada batasnya. Kapal tidak boleh menaruh jangkar, kami punya standar yang konek dengan kapal di perairan ketapang gilimanuk,” paparnya.
Sedangkan untuk pola pemeliharaannya yaitu melalui inspeksi, dengan melihat tekanan. Bila ada kabel terbuka, secara otomatis dan kurang dari sedetik, aliran akan mati. (ma)

Tags: