PLN Jatim Jamin PLTGU Beroperasi 2019

Para pahlawan penerangan PLN sedang melaksanakan tugasnya.

Surabaya, Bhirawa
Untuk memastikan suplai daya listrik diwilayah Pasuruan dapat terpenuhi secara maksimal, PT PLN Distribusi Jatim menjamin beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) pada awal tahun 2019 mendatang.
Manager Komunikasi dan Bina Lingkungan PT PLN (Persero) Distribusi Jatim, Pinto Raharjo menjelaskan, tingginya kebutuhan pasokan listrik di Pasuruan saat ini dikarenakan tumbuhnya kawasan Industri dan kanal baru di kawasan tersebut.
Untuk mempercepat pembangunan itu, sambung dia, Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur dan Bali, Amin Subekti didampingi GM PLN Distribusi Jatim Dwi Kusnanto dan GM PLN Unit Transmisi Sumariadi meninjau secara langsung Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) grati Pasuruan beberapa hari lalu.
“Kunjungan para direksi ini untuk melihat secara langsung progres pembangunan PLTGU di Pasuruan. Awalnya PLTGU diperkirakan operasional akhir 2019. Namun, kami ingin proyek ini bisa dipercepat sehingga kami target awal 2019 sudah bisa beroperasi,” jelas Pinto, MInggu (26/3).
Dengan diperasionalkannya proyek ini, jelas pasokan lisrik akan bertambah khususnya di Jatim. Dari saat ini sebesar 8.600 Mega Watt (MW) menjadi hampir 9 ribu MW. Dengan pasokan listrik yang sebesar itu, diakui Pinto masih sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat di Jatim. Bahkan, pasokan itu bisa digunakan untuk industri-industri besar. “Jangan takut untuk investasi di Jatim. Karena listriknya sangat mencukupi. Luar biasa pokoknya bahkan saat beban puncak, kami tidak kekurangan,”terangnya.
Kendati suplai atau pasokan listrik di Jatim mengalami surplus namun hal itu tidak menyurutkan PT PLN Distribusi Jatim mendukung percepatan program pemerintah 35 ribu MW. Karenanya, sambung Pinto, salah satu percepatan tersebut adalah segera dirampungkannya proyek PLTGU di Grati ini.
Untuk itu, kedepan PLN Distribusi Jatim akan mempercepat proses-proses yang menjadi permasalahan yang ada, termasuk diantaranya pembebasan lahan. “Ada empat tower PLN yang belum bisa dibangun karena ada masalah pembebasan lahan. Untuk itu, kedepan hal inilah yang menjadi pekerjaan rumah kita,” kupas Pinto mengakhiri. [ma]

Rate this article!
Tags: