PLN Jawa Timur Optimis 1500 SP Dukung Rasio Elektrifikasi

Ketua DPD SP PLN Distribusi Jatim, Sulistiyono (kanan) pada satu acara.[m ali/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa.
PLN Distribusi Jatim optimis, Serikat Pekerja (SP) akan kompak mendukung upaya peningkatan rasio elektrifikasi di wilayah Jawa Timur. Dukungan para pekerja berkualitas itu diyakini akan membantu mempermudah realisasi target peningkatan rasio elektrifikasi dari 90 persen sekarang ini, menjadi 92,6 persen pada akhir tahun.
Menurut General Manager PLN Distribusi Jatim, Dwi Kusnanto, yang ditemui di ruang kerjanya Kamis (24/8) kemarin, upaya melistriki seluruh daerah di wilayahnya mulai menghadapi banyak kendala terkait kondisi daerah. “Merealisir target tiga persen itu tidak mudah, tapi dengan dukungan SDM para pekerja PLN, kami optimis semuanya akan terealisir,” ujarnya.
Saat ini, kata dia, daerah-daerah yang belum terjangkau jaringan listrik PLN tinggal yang berada di posisi sulit, seperti Kepulauan di Madura, Bondowoso dan Jember. Kondisi ini memaksa PLN untuk menyediakan pembangkit yang terpisah dari sistem yang ada.
Selain soal elektrifikasi, pihaknya juga mengingatkan tantangan yang sedang dihadapi. Ibarat sepasang suami istri, kedua belah pihak dituntut untuk terus bahu membahu agar slogan PLN ‘eksis for ever’ akan tetap terwujud.
Pihaknya berharap agar seluruh jajaran SP PLN tidak terlena, seperti halnya yang dialami industri fotocopy Xerox dan perusahaan ponsel Nokia. “Di masa lalu mereka sangat berjaya. Tapi siapa sangka kalau akhirnya produk mereka itu sekarang mulai banyak dilupakan orang. Kita tidak ingin seperti itu,” ujarnya.
Pada bagian lain, Ketua DPD SP PLN Distribusi Jatim Sulistiyono yang berhasil dihubungi, mengakui hubungan suami istri antara managemen dengan pekerja memang tidak selalu mulus. “Tapi kami sepakat untuk selalu menciptakan suasana kondusif,” ujarnya.
Dia sudah meminta para anggota SP PLN Jatim yang saat ini berjumlah 1500 orang, agar mendiskusikan masalah internal hanya di forum tertutup. Dia sudah tidak mau lagi pembahasan masalah dilakukan di ruang terbuka atau melalui email group, yang cenderung bisa membingungkan pekerja yang lain. Pihaknya juga mengingatkan seluruh perwakilan SP PLN yang hadir kemarin, tentang kondisi sumber energi berbasis fosil yang berpotensi akan habis kalau terus digunakan.
Para SP diminta untuk ikut membantu mencarikan solusi terkait sumber energi baru untuk memenuhi kebutuhan pembangkit tersebut. “Saat ini ada banyak sumber energi yang potensial untuk manfaatkan mulai dari angin, sampah, air dan sebagainya. Itu bisa dimanfaatkan,” pungkasnya. [ma]

Tags: