PLN Perketat Pengawasan Infrastruktur

26-listrik-PLNSurabaya, Bhirawa
PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur memperketat pengawasan dan pemeliharaan seluruh infrastruktur di beberapa objek vital di wilayah kerjanya menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 guna menjamin pasokan listrik bagi masyarakat.
“Khususnya saat pemungutan hingga penghitungan suara mendatang,” kata General Manager PT PLN Distribusi Jatim IBG Mardawa Padangratha di Surabaya, Selasa (25/3).
Ia mengungkapkan pengawasan dan pemeliharaan yang kian diperketat tersebut dilakukan di sejumlah daerah yang rawan dengan berbagai kendala yang mengganggu kelancaran pendistribusian energi listrik. Misalnya keberadaan transmisi dan gardu listrik. “Di Jatim, ada beberapa wilayah yang kondisi transmisi kami harus beroperasi dengan ‘setengah mati’. Contoh di Surabaya, Jombang, dan Pasuruan,” ujarnya.
Akan tetapi, imbau dia, supaya masyarakat kelistrikan di Jatim selalu mengutamakan kepentingan umum mengingat listrik adalah energi vital bagi beragam kebutuhan mereka. Bahkan, pihaknya sangat menjaga sejumlah jaringan listrik yang posisinya dekat dengan pepohonan.
“Untuk Pemilu 2014, kami juga siap mengamankan pasokan listrik dengan mengoptimalkan alat yang ada seperti genset ‘mobile’ dan gardu ‘mobile’,” katanya.
Di Jatim, tambah dia, sesuai SOP PLN ada 16 area distribusi dengan 113 rayon. Masing-masing rayon telah menyiapkan antara satu hingga dua unit genset mobile maupun gardu mobile. “Contoh ketika di kecamatan tertentu ada gangguan jaringan listrik, genset maupun gardu mobile yang siaga memang langsung ‘mobile’ ke lokasi tersebut sehingga Pemilu 2014 tetap berjalan lancar,” katanya.
Di sisi lain, kata dia, untuk kesiapan pemilu mendatang perseroan tidak mengerahkan tenaga tambahan dan menganggarkan sejumlah dana khusus. Akan tetapi, pihaknya lebih meningkatkan kesiagaan petugas. “Apalagi pemeliharaan teknik dan operasi sudah seperti biasa. Hanya saja, pada Pemilu 2014 ada piket distribusi yang ditingkatkan dan kami juga berkoordinasi dengan KPU,” katanya.
Ia optimistis pada perhelatan demokrasi mendatang konsumsi listrik masyarakat jelang Pemilu 2014 tidak ada kenaikan. Bahkan, diprediksi ada penurunan konsumsi listrik hingga 10 persen dibandingkan normal karena umumnya pelanggan dari kalangan industri dan aktivitas pemerintah libur.
“Mengenai pasokan listrik di Jatim, kini mencapai 7.000 Mega Watt (MW), sedangkan kebutuhan listrik saat beban puncak mencapai 4.800 MW. Untuk itu, Jatim masih surplus sebesar 2.200 MW,” katanya. [ant.wil]

Rate this article!
Tags: