PLN Realisasi Penerangan G-Land dan Sukamade Banyuwangi

Saifudin didampingi Antoni saat memeriksa kabel untuk pembangunan penerangan resort di G – Land

(Jawab Keluhan Turis Mancanegara Secepatnya)

Banyuwangi, Bhirawa
Kepekaan dan kepedulian PT.PLN terhadap pariwisata yang ada di Banyuwangi memang harus diacungi jempol, mengapa tidak. Hanya karena keluhan tidak bisa memanfaatkan AC karena tidak adanya listrik, para turis yang bekunjung ke G-Land untuk melakukan kegiatan Surving dan Sukamade untuk menyaksikan penangkaran penyu. Langsung dijawab
dengan penarikan jaringan kabel untuk melistriki kawasan wisata Pantai Plengkung Banyuwangi tersebut bahkan akan dikebut secepatnya pada 27 Oktober 2019 tahun ini yang mulai pembangunannya pada 25 Agustus bulan lalu dengan rencana pasokan 500 KVA akan selesai.
Manajer Kontruksi PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3)  Banyuwangi, Saifudin didampingi Antoni manager PLN UIP Muncar saat menerima kehadiran para awak media yang sedang melakukan media gathering Sabtu (28/9) menjelaskan, bahwa kebutuhan para turis paling banyak dari Australia untuk Surving itu harus diperhatikan sebab kalau tidak bisa jadi mereka akan hengkang,” Mereka mau datang ke Banyuawangi saja ini harus kita syukuri apalagi kini merka sudah mencintai olahraga surving di pantai Plengkung tersebut, ‘ ungkap Syaifuddin.
Apa yang menjadi keluhan dari para wisatawan asing tersebut soal AC bisa dimakluminya karena sejauh ini mereka hanya menikmati dinginnya udara dari kipas angin saja, karena tenaga Genset yang disediakan oleh pengelola tidak sanggup untuk menggerakkan AC.
Sementara para wisatawan yang datang dan membutuhkan AC semakin banyak. Karenanya ntuk memenuhi kebutuhan wisatawan tersebut, PLN menarik jaringan kabel sejauh 21,7 kilometer dari titik penyambungan terakhir.
Hal yang menjadi hambatan menurut syaifuddin diantaranya adalah soal geografis menuju lokasi yang melintasi Taman Nasional Alas Purwo, ini menjadikan pengerjaan proyek ini penuh tantangan. Seraya disebutkan adalah ancaman binatang buas, karena adanya kekhawatiran akan ancaman binatang buas maka para pekerjanya tidak tenang dan tidak bisa bekerja secara maksimal memaksa tim pekerja untuk mengakhiri pekerjaan sebelum pukul 16.00 WIB. Kemudian dari segi pembeayaan harus ada beaya ekstra yang harus dikeluarkan, karena kabel yang dipakai harus kabel khusus dan bermutu tinggi serta tidak gampang rusak kalau di ganggu hewan buas.
Berbeda dengan pekerjaan melistriki areal terbuka, upaya mengulur jaringan listrik di lokasi ini harus menggunakan kabel berisolasi. “Resiko tertimpa pohon tumbang sangat besar, makanya kami harus menggunakan kabel berisolasi untuk mencegah jatuhnya korban akibat terkena setrum,” ujarnya.
Setelah proyek menerangi 4 resort ini selesai, Syaifudin mengaku, akan ada 15 resort lagi yang akan dibangun di pantai G Land dan sudah mulai mendaftarkan diri ke PLN. Selain melistriki Alas Purwo dan pantai G Land, PLN juga membangun jaringan Listrik Desa (Lissa) di desa Sukamade. Di desa ini, jaringan listrik dibangun sepanjang 16 kilometer, dengan 4 travo sebesar 400 kVA, untuk melayani sekitar 200 pelanggan.(ma)