PLN Siap Dukung dan Fasilitasi Pengembangan Industri di Era New Normal

Kesibukan di ruang kerja para penanggung jawab PLN UID Jatim Era new Normal.

Surabaya, Bhirawa.
General Manager PLN UID Jawa Timur, Nyoman S. Astawa nyatakan kesiapan PLN mendukung dan memfasilitasi pengembangan Industri di Jawa Timur songsong era new normal dalam forum Rakor Kawasan Industri dan Asosiasi Industri, Kamis (6/8).

Forum tersebut juga menghadirkan Kadis Perindag Jatim, Drajat Irawan, Chairperson Enciety Business Consult, Kresnayana Yahya, Sekretaris Jenderal Kemenperin yang diwakili oleh Reni Yanita, Kepala Departemen Teknik dan Industri ITS, Nurhadi Siswanto serta peserta webinar dari berbagai instansi dan asosiasi industri se-Jawa Timur.

Membuka acara, Drajat Irawan menyampaikan pentingnya pertumbuhan industri khususnya saat pandemi. Pertumbuhan ekonomi dari sektor industri ini akan mampu memberikan sumbangsih besar untuk memulihkan perekonomian saat pandemi. “Peran serta dan keterlibatan semua pihak untuk aktif mendorong kemajuan industri di Jawa Timur akan sangat berarti saat ini,” tambahnya. Pihaknya pun tengah mengeluarkan kebijakan penerapan “New Normal,” pada industri besar di Jawa Timur untuk meningkatkan produktivitas dan operasionalnya.

Menyikapi hal tersebut, dalam paparannya, Nyoman menyatakan, saat ini pihaknya menunggu sekali informasi dari Pemerintah Daerah mengenai rencana pengembangan kawasan industri baik yang eksisting maupun rencana kedepan.

“Hal ini tentu berkaitan dengan kesiapan kami menyediakan infrastruktur kelistrikan yang memadai. Sejauh mana kesiapan pemerintah dalam menghadapi new normal juga perlu diselaraskan dengan program kami, agar saat ekonomi segera tumbuh, era new normal dimulai kita tidak lagi kehilangan momentum karena sudah dipersiapkan dengan baik,” terang Nyoman.

Dengan adanya pandemi Covid-19 dan adanya pemberlakukan PSBB, trend Beban Puncak Tertinggi di Jawa Timur mengalami penurunan drop hingga -6,0% pada bulan April 2020, -6,9% pada bulan Mei 2020 dan -1,7% pada Juni 2020.

“Pandemi covid-19 pun berdampak pada penurunan pertumbuhan kWh golongan industri hingga -3,26% secara komulatif begitupun pada golongan Bisnis yang turun hingga -3,83%. Namun di periode transisi menuju New Normal, aktifitas perekonomian di Jatim mulai bergerak sehingga terdapat kenaikan serapan Industri pada bulan Juni,” tandas Nyoman.

Komitmen dukungan pengembangan industri ini pun diwujudkan dengan prosedur dan layanan PLN yang semakin mudah terbukti dengan pencapaian Ease of Doing Business Getting Electricity menduduki peringkat ke 86,4 pada tahun 2019. Nyoman pun menyampaikan program stimulus TTL untuk pelanggan sosial, bisnis dan industri berupa keringanan pembayaran rekening listrik (berupa pembebasan rekening minimum dan pembebasan biaya beban/abonemen).[ma]

Tags: