PLN Siap Pasok Listrik 16 MW ke Teluk Lamong

 Pembangunan Teluk Lamong terus dikebut agar segera dapat beroperasi . Untuk mendukung operasional pelabuhan ini, PT PLN (Persero) Distribusi Jatim siap memasok kebutuhan listriknya.


Pembangunan Teluk Lamong terus dikebut agar segera dapat beroperasi . Untuk mendukung operasional pelabuhan ini, PT PLN (Persero) Distribusi Jatim siap memasok kebutuhan listriknya.

PLN Jatim, Bhirawa
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Distribusi Jawa Timur siap memasok listrik ke Terminal Teluk Lamong sebanyak 16 MW. “Walau ketersediaan energi listrik itu mulai berjalan tiga bulan lalu, Teluk Lamong belum memanfaatkannya secara maksimal,” kata Pejabat Pelaksana Harian (Plh) Deputi Manajemen, Komunikasi, dan Bina Lingkungan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Pinto Raharjo, Rabu (22/10).
Ia mengungkapkan, sesuai rencana maka pemanfaatan maksimal energi listrik tersebut akan dilakukan pada November 2014. Penyebabnya, saat itu Teluk Lamong mulai beroperasi termasuk menjalankan seluruh peralatan yang dimiliki secara elektronik.
“Kami yakin kerjasama ini dapat membantu memenuhi target pendapatan PLN. Apalagi pada 2014 pendapatan kami ditargetkan sebesar Rp 26,6 triliun,” katanya.
Besaran target tersebut, jelas dia, mengalami peningkatan dibandingkan pada 2013 sebesar Rp 22,4 triliun. Pihaknya meyakini target itu bisa teralisasi karena didukung perkembangan industri lain yang terus berjalan.
“Pelanggan untuk golongan industri sebesar 13.395 pelanggan dengan jumlah pemakaian daya sebanyak 4.941.751.300 Watt. Besaran pengeluaran daya itu menghasilkan pendapatan sebesar Rp 1,1 triliun,” katanya.
Di sisi lain, tambah dia, pendapatan lain perusahaan itu didukung pelanggan dari golongan tarif sosial sebanyak 221.458 pelanggan. Lalu, Rumah Tangga (RT) sebesar 8.786.457 pelanggan, Bisnis sebesar 413.304 pelanggan, Pemerintah sebanyak 46.387 pelanggan, dan Layanan Khusus sebanyak 10 pelanggan.
“Pelanggan Rumah Tangga dan Bisnis juga menyumbangkan pendapatan yang besar selain Industri. Untuk Rumah Tangga bisa mencapai Rp 663 miliar dan Bisnis sebesar Rp 403 miliar,” katanya.
Untuk menambah pendapatan, sebut dia, PLN akan terus melakukan kordinasi dengan perusahaan BUMN mengingat Jatim memiliki kelebihan listrik atau surplus 1.153 MW dan kondisi beban puncak sebesar 4.981,9 MW. “Kemudian, ketersediaan listrik di sejumlah pembangkit ada sekitar 8.979 MW,” katanya.
Sementara itu, Kepala Humas PT Pelindo III (Persero) Edi Priyanto, membenarkan bahwa Teluk Lamong akan melakukan kerjasama secara terus menerus dengan PLN. Pada tahap awal sekitar16 MW, pada 2016 sebanyak 30 MW, dan pada 2018 hingga 2020 sekitar 100 MW.
“Kebutuhan listrik akan dipasok PLN Jatim dan lainnya menggunakan pasokan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) yang akan dibangun oleh PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) dan PT Rekayasa Industri (Persero). Nilai investasi untuk proyek pembangunan PLTG Rp 1 triliun,” katanya.
Kini, lanjut dia, saat ini penggunaan aliran listrik hanya untuk penerangan di beberapa gedung. Tapi mulai bulan depan akan dipakai operasional kapal-kapal domestik. Penyebabnya pada saat ini Pelindo masih menunggu izin operasional yang dikeluarkan kementerian. “Untuk menyalakan lampu jalan kami gunakan tenaga matahari,” katanya. [wil,ma]

Tags: