Plt Bupati Probolinggo Bersama Warga Bangun Jembatan Darurat

Plt Bupati Timbul bersama warga bangun jembatan darurat.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Jembatan Gunggungan Kidul Butuh Dana Rp10 Miliar

Kab Probolinggo, Bhirawa.
Dua hari pasca banjir bandang di Kecamatan Pakuniran, Tim Investigasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo mulai mengkalkulasi kebutuhan anggaran untuk pembangunan infrastruktur dua unit jembatan di Desa Gunggungan Kidul Kecamatan Pakuniran.

Tidak hanya menghanyutkan dua unit jembatan penghubung antar dusun di bagian hulu sungai, dampak banjir bandang yang kali ini cukup besar itu juga telah menghancurkan 4 (empat) titik plengsengan pada bagian hilir sungai.

Dua unit jembatan yang harus segera dikebut pengerjaannya tersebut diantaranya berada di Dusun Pancor Selatan dengan bentang sungai mencapai 50 meter dan satu lagi berada di Dusun Pancor Utara dengan bentang sungai mencapai 18 meter. Kedua struktur jembatan tersebut hanyut terbawa arus banjir bandang.

Hengki Cahyo Saputra, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Probolinggo, Selasa (25/1) mengemukakan, agar jembatan lebih tahan lama, rencana pembangunan dua jembatan ini memang akan di desain dengan struktur bangunan yang permanen dan jauh lebih kuat dari yang sebelum-sebelumnya.

Menurut Hengki, untuk desain jembatan di bagian hulu sungai itu dipastikan desain jembatan gantung yang paling sesuai. Sedangkan untuk jembatan kedua sepanjang 18 meter dibutuhkan jembatan beton karena memang sebelumnya seringkali rusak karena hantaman banjir.

Sedangkan untuk perbaikan 4 titik plengsengan yang longsor di bagian hilir, dibutuhkan bangunan pengarah arus sungai (krib). Dengan adanya krib ini jika ada arus air yang besar akibat hujan, maka hantaman air tidak langsung menuju tebing lagi, sehingga umur plengsengan atau bronjong bisa tahan lama.

“Estimasi anggaran untuk dua unit jembatan dan empat titik plengsengan tersebut adalah Rp 10 miliar, dengan estimasi anggaran untuk jembatan gantung sepanjang 50 meter kurang lebih Rp 2 miliar dan untuk jembatan beton perkiraan mencapai Rp 4 miliar dengan lebar jembatan kurang lebih tiga meter,” jelasnya.

Lebih lanjut Hengki menjelaskan untuk kepastian ketersediaan anggaran tersebut, pihaknya masih perlu berkoordinasi dengan pemerintah provinsi terkait ketercukupan anggarannya. Oleh karena itu kolaborasi sumber anggaran APBN, APBD dan dana taktis bencana juga bisa menjadi solusi.

“Dana taktis ini besarannya hanya sebatas kedaruratan saja. Hari ini sedang kita hitung kebutuhan perbaikan darurat. Meskipun akses sementara berupa jembatan darurat yang penting masyarakat bisa beraktifitas dengan lancar dan kegiatan perekonomian tetap berjalan,” urainya.

Pasca terjangan banjir bandang yang meruntuhkan dua jembatan penghubung antar dusun di Desa Gunggungan Kidul Kecamatan Pakuniran, Plt Bupati Probolinggo Drs HA Timbul Prihanjoko bersama segenap Forkopimda melakukan kunjungan pada salah satu titik lokasi reruntuhan jembatan di Dusun Pancor Utara Desa Gunggungan Kidul.

Kunjungan yang sejatinya akan dilakukan pada Selasa (18/1) siang tersebut terpaksa ditunda lantaran hujan mengguyur sangat lebat. Tidak hanya melihat-lihat kondisi pasca banjir bandang, dalam kunjungan tersebut Plt Bupati Timbul Prihanjoko berserta segenap rombongan juga membaur bersama masyarakat yang sedang bergotong-royong membangun jembatan darurat untuk kebutuhan akses sehari-hari.

Plt Bupati Timbul Prihanjoko, Selasa (25/1) menjelaskan selain melakukan peninjauan langsung dampak terjadinya banjir bandang tersebut, pihaknya bersama segenap tim investigasi juga untuk mengukur dan menentukan kegiatan prioritas apa yang perlu segera ditangani.

Saat ini yang perlu segera dilakukan menurut Plt Bupati Timbul adalah pembangunan jembatan darurat untuk akses masyarakat serta memberikan santunan melalui OPD terkait kepada keluarga-keluarga terdampak dan satu orang korban jiwa karena hanyut.

“Untuk perbaikan jembatan saya sudah perintahkan untuk segera merencanakan membangun kembali 2 (dua) titik jembatan yang hanyut, namun kali ini dengan desain dan kualitas yang berbeda dengan sebelumnya, minimal ukurannya harus lebih tinggi,” jelasnya.

Plt Bupati Timbul Prihanjoko menambahkan, satu hal penting yang juga harus menjadi perhatian bersama adalah apa faktor-faktor utama penyebab banjir bandang yang cukup besar kali ini. Hal ini agar masyarakat tidak selalu dihantui terus menerus setiap musim penghujan tiba, selain itu juga agar pembangunan jembatan tidak mubadzir.

“Kami juga sudah meminta kepada Bapak Kapolres dan tim untuk meneliti dan menyelidiki apakah benar hal ini dampak dari pembalakan liar atau karena murni longsornya tebing dan kontur bukit karena guyuran hujan yang terlampau deras pada Senin sore kemarin,” taambahnya.(Wap.hel)

Tags: