Plt Bupati Probolinggo Pimpin Pengibaran Bendera Merah Putih Raksasa di Seruni Point

Plt Bupati Timbul pimpin pengibaran bendera Merah Putih raksasa di Seruni Point. [wiwit agus pribadi/bhirawa]

Pemkab Probolinggo, Bhirawa.
Plt Bupati Probolinggo Drs. HA. Timbul Prihanjoko menghadiri Hari Raya Karo dan membagikan bendera merah putih di Balai Desa Jetak Kecamatan Sukapura, Senin (15/8).

Bendera merah putih ini dibagikan kepada Kepala Desa Jetak, Kepala Desa Ngadisari dan Kepala Desa Wonotoro serta tokoh masyarakat pada momentum Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan RI melalui Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih secara gratis.

Hari Raya Karo atau Yadnya Karo merupakan adalah perayaan kedua setelah Yadnya Kasada tepatnya dibulan kedua dari 12 bulan menurut kalender Suku Tengger. Hari Raya Karo diikuti tiga desa meliputi Desa Jetak, Wonotoro dan Ngadisari.

Untuk perayaan Yadnya Karo dengan ritual Tari Sodoran kali ini berketempatan di Desa Jetak. Dimana Desa Jetak berperan sebagai ratu perempuan. Sedangkan ratu laki-laki berasal dari Kepala Desa Ngadisari. Untuk walinya adalah Kepala Desa Wonotoro.

Saat berkumpul di Desa Jetak, perayaan Yadnya Karo selaku yang punya gawe terdapat ritual Tari Sodoran yang merupakan tari sanggan paraning dumadi cikal bakal nenek moyang yang perlu dilestarikan secara turun temurun. Adapun tujuannya sebagai bentuk wujud gotong royong dan wujud semurupnya masyarakat dalam mencari rejeki.

Perayaan Yadnya Karo umat Tengger ini dilaksanakan setiap tahun dan yang berketempatan menjadi tuan rumah atau yang punya gawe juga bergantian. Hari Raya Karo atau Yadnya Karo ini perlambang asal mula kelahiran manusia yang diciptakan Sang Hyang Widiwasa melalui perkawinan dua orang jenis manusia yakni pria dan perempuan.

Plt Bupati Probolinggo Drs. HA. Timbul Prihanjoko menjelaskan kebudayaan Suku Tengger yang dimiliki oleh Kabupaten Probolinggo harus terus dipertahankan. Telah terciptanya berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar nantinya saling mengenang dan inilah bentuk kekayaan di Kabupaten Probolinggo.

“Dengan beraneka ragam budaya maupun suku, bermacam-macam agama merupakan bentuk kekayaan Kabupaten Probolinggo. Maka yang sudah sama jangan dibeda-bedakan dan yang berbeda jangan disama-samakan. Artinya kita harus menghargai antara yang satu dengan yang lain. Intinya kita dituntut untuk menjalin kerukunan dan bergotong royong,” katanya.

Sehubungan dengan HUT ke-77 Kemerdekaan RI jelas Plt Bupati Timbul, kemerdekaan ini diraih bukan oleh hanya satu golongan dan diperjuangkan oleh satu agama, tetapi atas upaya kerja keras semua golongan dan semua agama telah bergotong royong bekerja sama.

“Itulah bentuk wujud pada Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tuturnya. Selain itu dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, Plt Bupati Probolinggo Drs. HA. Timbul Prihanjoko bersama sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) melakukan pengibaran bendera merah putih raksasa di Seruni Point Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura.

Kegiatan ini melibatkan anak-anak sekolah sekitar dengan menggunakan pakaian khas adat Tengger Bromo dan anak-anak Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Probolinggo. Selain itu, juga dilaksanakan pembagian bendera merah putih kepada pelaku wisata. Dimana bendera merah putih sebagai simbol negara mampu menguatkan kecintaan rakyat terhadap bangsanya dan bendera merah putih tetap harus berkibar.

Adapun Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo merupakan sebuah upaya memupuk semangat nasionalisme. Khususnya tanggal 17 Agustus 1945 yang telah memproklamasikan kemerdekaan.

Momentum HUT ke-77 Kemerdekaan RI ini merupakan tindak lanjut sehubungan dengan program yang dicanangkan Pemkab Probolinggo beberapa hari yang lalu yaitu gerakan pembagian 10 juta bendera merah putih secara gratis di lingkungan Kabupaten Probolinggo dalam rangka memeriahkan HUT RI ke-77 di tahun 2022 dengan tema “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”.

Bendera merah putih sepanjang 30 meter terbentang dibawakan anak-anak Kwarcab Gerakan Pramuka Probolinggo dan anak-anak sekolah di Desa Ngadisari. Bendera raksasa dibentangkan mulai dari tangga Seruni Point hingga jalan. Ini sebagai upaya mengingat akan jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.

Plt Bupati Probolinggo Drs. HA. Timbulnya Prihanjoko menjelaskan kegiatan ini juga dilakukan di wilayah dataran rendah beberapa waktu lalu yang dilakukan dengan meriah oleh masyarakat. Momentum HUT Kemerdekaan RI ini bisa menjadi sarana sebagai ajang untuk memperkuat persatuan dan keberagaman di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Ini sebuah kesempatan bagi kita semua yakni menjaga dan terus dipertahankan kemerdekaan dan mengisi kemerdekaan ini dengan hal-hal yang positif dan bermanfaat demi kemajuan negara Indonesia. Kita tetap bersatu, menjaga kerukunan dan selalu bergotong royong demi keutuhan bangsa Indonesia,” tambahnya. [wap.dre]

Tags: