PMI Jatim Prioritaskan 5 Daerah Rawan Banjir

Sekretaris PMI Provinsi Jawa Timur, Drs Djoni Irianto MMT PhD. [achmad tauriq/bhirawa]

Sekretaris PMI Provinsi Jawa Timur, Drs Djoni Irianto MMT PhD. [achmad tauriq/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Jawa Timur menyiapkan bantuan berupa dapur umum maupun pelayanan kesehatan di daerah-daerah yang terkena bencana banjir dan tanah longsor.
Sekretaris PMI Provinsi Jawa Timur, Drs Djoni Irianto MMT PhD saat dikonfirmasi Bhirawa di tempat kerjanya, Rabu (17/2) kemarin mengungkapkan ada sekitar 6 Kab/Kota yang terdampak banjir namun pihaknya fokus di lima  daerah saja.
“Adapun ke tujuh daerah itu adalah Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, Gresik, Pasuruan dan Bojonegoro. Akan tetapi Bojonegoro tidak masuk prioritas karena PMI di sana sudah sangat kuat sukarelawannya, sehingga tanpa dikomando mereka sudah mampu berdiri sendiri mengatasi bencana,” jelas Djoni.
Selain itu PMI Jatim juga mensiagakan seluruh anggota sukarelawannya bagi Kab/Kota yang sering terdampak bencana. “Di setiap Kab/kota akan ada 20 sukarelawan yang siap setiap saat membantu pemerintah daerah menanggulangi bencana yang terjadi,” ujarnya.
Djoni menambahkan, PMI Jatim akan membantu pemerintah Kab/Kota setempat yang mengalami bencana hingga terjadinya pengungsian dengan menyediakan dapur umum. “Bahkan PMI pusat juga memberikan bantuan pelayanan pengobatan dengan mengirimkan obat-obatan yang dibutuhkan para pengungsi,” tuturnya.
Selain itu yang perlu diantisipasi adalah adanya penyakit gatal-gatal dan diare yang biasanya terjadi saat banjir. “Kalau diare dan gatal-gatal sudah kita antisipasi dengan mensiapkan obat-obatan, yang kami khawatirkan adalah adanya demam berdarah juga,” pungkas Djoni.
Sedangkan daerah yang terdampak paling luas ada di Sidoarjo yang mencakup 8 kecamatan dengan 11 desa serta 3.424 kepala keluarga. Mojokerto 4 kecamatan dengan 49 kepala keluarga, Jombang dengan 2 kecamatan dengan 2 desa.
“Memang yang terluas ada di Sidoarjo bahkan di Mojokerto juga sempat terjadi pengungsian sekitar 195 oran dan kami sediakan dapur umum dan pelayanan kesehata. Sementara itu kami juga sudah mendorong bantuan dari Provinsi tapi pengungsinya sudah pulang,” terangnya.
Kedepannya PMI Jatim akan memperkuat program personel PMI di desa yang disebut SIBAT (Siaga Bencana Berbasis Masyarakat). “Sesuai instruksi Ketua Umum PMI Jatim, SIBAT ini akan diperkuat kedepannya supaya nanti bisa membantu daerahnya masing-masing tanpa menunggu bantuan dari pemerintah daerah, setidaknya bisa mengurangi korban jiwa,” ujarnya. [riq]

Tags: