PMI Jatim Sulit Jaring Pendonor Pemula

SAMSUNG DIGIMAX A403Surabaya, Bhirawa
Kurangnya sosialisasi yang akurat dan terjadwal di daerah merupakan penyebab utama sulitnya menciptakan pendonor baru di Jawa Timur. Hal ini salah satunya disebabkan minimnya anggaran yang dimiliki Unit Donor Darah (UDD)  di daerah .
Padahal  kurangnya pendonor pemula ini juga merupakan salah satu penyebab menipisnya stok darah disaat Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah Dengue (DBD) di sejumlah daerah karena mereka kesulitan menjaring pendonor pemula.
Menurut Sekretaris PMI Jawa Timur Drs Djoni Irianto MMT PhD di ruang kerjanya, Kamis (5/2), dibandingkan dengan lima UDD yakni Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Malang dan Jember ini khususnya UDD Surabaya ini memiliki anggaran yang sangat besar sehingga untuk menarik pendonor baru dengan banyak menggelar sosialisasi menjadi mudah selain itu juga Surabaya memiliki banyak pendonor.
“Memang harus memiliki kepedulian juga terhadap para pendonor khususnya pendonor baru baik dengan berupa memberikan reward atau pengobatan gratis bagi keluarga pendonor, namun itu juga membutuhkan anggaran dan inilah salah satu penyebab yang menjadi kendala di UDD daerah yang minim anggaran,” ungkapnya.
Sedangkan untuk mengaet pendonor baru juga tidak hanya diperlukan sosialisai saja namun juga perlu bukti dengan menunjukkan atau membawa pendonor yang sudah ke 100 kali. “Jadi jangan hanya ngomong aja tapi perlu bukti untuk menyakinkan pendonor baru bahwa donor darah bisa menyehatkan. Bawa pendonor yang ke 100 kali dan biarkan dia bercerita didepan mereka, pasti mereka akan menjadi pendonor rutin,” terangnya.
Bahkan menurutnya pernah di suatu daerah di Bojonegoro, UDD setempat mengundang para siswa Sekolah Menengah Atas untuk menjadi pendonor pemula namun mereka hanya berdiri dan bergerombol saja di luar UDD tersebut karena alasan takut.
“Setelah PMI Provinsi datang dan membawa salah satu pendonor 100 kali dan bercerita akhirnya mereka antri untuk donor darah. Bahkan saat ini kondisi PMI di Bojonegoro sudah jauh lebih baik dari tahun sebelumnya,” katanya.
Sementara terkait dengan KLB DBD saat ini yang terjadi di Jatim, PMI Provinsi sebelumnya sudah mengingatkan semua UDD . “PMI Provinsi sejak bulan desember kemarin sudah mengingatkan semua UDD yang ada di Jawa Timur untuk siaga dan membantu Dinkes Kab/Kota di daeranya masing-masing dengan menyiapkan semua keperluan baik darah maupun pengerahan relawan,” pungkasnya. [riq]

Keterangan Foto : Sekretaris PMI Jatim, Drs Djoni Irianto MMT PhD.

Tags: