PMI Kota Probolinggo Pastikan Stok Darah masih Aman

Usai di hitan dapat hadiah dari wali kota Hadi.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kota Probolinggo, Bhirawa
Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Probolinggo menggelar hari jadinya yang ke-76. Pemberian piagam penghargaan pendonor 10 kali sebanyak 46 orang, pendonor 25 kali 76 orang, pendonor 50 kali 19 orang, pendonor 75 kali 6 orang, pendonor 100 kali 6 orang dan pendonor 147 kali 1 orang.
Selain itu, PMI Kota Probolinggo juga memberikan piagam penghargaan kepada Kampung Donor se- Kota Probolinggo dan paket sembako bagi saudara yang membutuhkan.

Dengan tema dan semangat “Bergerak bersama untuk sesama” itu PMI Kota Probolinggo berupaya memerangi COVID 19 dengan melakukan berbagai kegiatan. Diantaranya adalah penyemprotan dengan Gunner menggunakan bahan eco enzym yang ramah lingkungan. Serta khitan massal 25 orang anak menggunakan metode ring tanpa jarum suntik

Bersama dengan Dinas Kesehatan dan Polres Probolinggo Kota melakukan vaksinasi pada warga usia 12 tahun ke atas. PMI Kota Probolinggo juga menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan yang ada di Kota Probolinggo, yakni pemeriksaan kesehatan untuk karyawan sesuai dengan peraturan perundangan tentang keselamatan dan kesehatan karyawan.

Hal itu sebagaimana diungkapkan oleh Ketua PMI Kota Probolinggo Mega Guntara, Rabu (22/9) dihadapan para undangan yang hadir. Mega berharap nantinya seluruh perusahaan yang ada di Kota Probolinggo juga bisa melakukan pemeriksaan kesehatan karyawannya ke PMI Kota Probolinggo.

Sementara itu, Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin dalam sambutannya menilai kegiatan donor darah merupakan percontohan edukasi pada masyarakat. “Apresiasi dari PMI tidak sebanding dengan apa yang sudah anda lakukan. Bahwasanya mendonorkan darah sangat penting dan betul-betul bermanfaat bagi sesama,” ucapnya.

Orang nomor satu di Kota Probolinggo itu juga berpesan pada PMI agar jangan sampai ada warga yang membutuhkan darah kembali dengan tangan kosong. Ia pun berharap pada PMI untuk terus berkomunikasi dan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan mengenai pelayanan kesehatan dan melengkapi fasilitas yang belum terpenuhi.

Ditemui usai acara, pria berusia 65 tahun, Djuhari pendonor 147 kali menerima penghargaan yang dengan sukarela menyumbangkan darahnya untuk kepentingan kemanusiaan. Purnawirawan TNI AD berdinas sebagai Danramil Besuki, Situbondo itu terketuk hatinya saat istrinya melahirkan.

“Saya terketuk hati untuk mendonor pertama kali itu, saat istri saya mau melahirkan anak pertama secara caesar tahun 1982. Operasi caesar yang dibutuhkan adalah kesiapan darah,” urainya.

Sehingga dirinya datang ke PMI, selanjutnya menjadi bagian hidupnya untuk melakukan donor darah secara rutin. Bahkan karena tugasnya merupakan seorang tentara, ia meyakini jika bisa lebih mendonorkan darahnya lebih dari 147 kali. Pria warga Kelurahan Kanigaran, Kecamatan Kanigaran itu berpesan pada masyarakat bahwa tidak ada kecurangan dalam mendonorkan darah.

“Diperlukan sosialisasi dari petugas PMI untuk meyakinkan masyarakat bahwa donor darah itu menyehatkan dan tidak perlu khawatir darah yang kita donorkan dijual kembali. Tidak ada itu,” tuturnya.

Lebih lanjut Mega Guntara menuturkan, PMI Kota Probolinggo memastikan stok darah reguler masih aman dan dapat mencukupi kebutuhan masyarakat atau pasien. Beragam upaya pun terus dilakukan agar stok darah reguler tidak krisis. Kini persediaan darah reguler berserta komponennya tercatat berjumlah 141 kantong.

Rinciannya, golongan darah AB sebanyak 11 kantong, golongan darah A 19 kantong, golongan darah O 37 kantong dan B sebanyak 74 kantong. “Pasien atau masyarakat Kota Probolinggo tak akan pulang dengan tangan hampa ketika membutuhkan kantong darah.”. “Stok darah di PMI Kota Probolinggo masih cukup dan aman,” katanya.

Mega menyebut, pihaknya menerima permintaan darah perharinya rata-rata 5-10 kantong. PMI Kota Probolinggo sejauh ini dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Bahkan, saat persediaan melimpah, beberapa kali sampai menyuplai darah bagi masyarakat Kabupaten Probolinggo.

“Permintaan yang paling banyak adalah golongan darah A dan B,” sebutnya.

Ia mengungkapkan, sejumlah upaya dilakukan agar stok darah tak menipis. Salah satunya, menjalin kerjasama dengan instansi Pemkot Probolinggo dam perusahaan swasta. Edukasi tentang manfaat donor darah bagi kesehatan juga digencarkan. “Selain itu, kami melakukan proses donor darah secara jemput bola ke masyarakat. Tentu, pelaksanaannya menerapkan protokol kesehatan ketat,” ungkapnya.

“Dua hari lalu, kami melaksanakan kegiatan donor darah di Perumnas RT 2 RW 6 Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan kanigaran. Warga di sana memang rutin mendonorkan darahnya,” tambahnya.(Wap)

Tags: