PMI Madiun Musnahkan Stok Darah Bermasalah

6-foto C dar-petugas PMI memilahKab. Madiun, Bhirawa
Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Madiun, akan memusnahkan stok darah yang terindikasi terjangkit penyakit. Darah yang terindikasi terjangkit penyakit ini, hingga akhir Nopember 2014 lalu jumlahnya mencapai ratusan
Menurut Kabag Pelayanan Donor PMI Kabupaten Madiun, Dony Dwi Setyawan, dari ratusan stok kantung darah itu, rata-rata terindikasi terjangkit penyakit Sipilis, Hepatitis B dan Hepatitis C. Bahkan ada yang terindikasi HIV.Temuan ini, setelah darah pendonor dilakukan tes atau uji laboratorium. Karena itu, darah yang mengandung penyakit dikumpulkan tersendiri untuk dimusnahkan.
“Data hingga akhir Nopember 2014 lalu, dari total sebanyak 12.264 kantung, ditemukanada 266 kantung terinfeksi penyakit berbahaya. Atas temuan tersebut, kantung darah yang terindikasi ada penyakitnya dipisahkan dengan darah yang bebas dari penyakit. Kemudian darah yang ada penyakitnya kita musnahkan,” kata Kabag Pelayanan Donor PMI Kabupaten Madiun, Dony Dwi Setyawan, kepada wartawan, Sabtu (13/12).
Dony merinci, kantung darah yang terindikasi terjangkit penyakit Sipilis sebanyak 115 kantung, Hepatitis B 70 kantung,Hepatitis C 26 kantung dan HIV 15 kantung. Namun menurutnya, darah yang bermasalah tersebut sifatnya masih temuan atau belum bisa diputuskan kebenarannya. Alasannya, temuan ini hanya hasil uji laboratorium yang dilakukan pihak PMI atau sifatnya masih tahap awal.
“Jadi kami belum bisa mendiagnosa. Untuk hasil lebih lanjut bisa dilakukan pengujian lebih rinci. Dan untuk mendapat hasil yang lebih jelas, sampel darah tersebut harus dirujuk dan diuji oleh dokter spesialis. Yaitu Dokter spesialis untuk Hepatitis B dan C, kulit dan kelamin untuk penyakit Sipilis serta tes VCT untuk yang terindikasi HIV,”papar Dony.
Jika hasilnya positif atau mengandung penyakit seperti yang dimadsud, tambah Dony, kantung darah tersebut langsung dimusnahkan. Alasannya, karena PMI tidak mau dianggap kecolongan. Apalagi selama ini para pendonor yang hendak dites darah, mayoritas tidak mau.
Sedangkan untuk kebutuhan sample tes penyakit, ungkap Deny, PMI hanya mengambil sebanyak 5 cc dari total 350 cc darah yang diambil. “Darah sebanyak 5 cc untuk sample itu sudah cukup untuk mengetes atau menguji kondisi darah itu terindikasi penyakit atau tidak. Jadi sample tes itu untuk memberikan kepastian darah yang disalurkan kepada pihak yang memerlukan benar-benar aman,” pungkas Deny. [dar]

Keterangan Foto : Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Madiun, tampak memilah stok darah yang terindikasi terjangkit penyakit yang rencananya akan dimusnahkan. [sudarno/bhirawa]

Tags: