PMI Simulasi Penyelamatan Kapal Imigran Gelap

Simulasi penyelamatan korban kapal imigran gelap yang dilakukan sukarelawan PMI Kab Malang, di Bendungan Lahor Karanglates, Kec sumberpucung, Kabupaten Malang.

Simulasi penyelamatan korban kapal imigran gelap yang dilakukan sukarelawan PMI Kab Malang, di Bendungan Lahor Karanglates, Kec sumberpucung, Kabupaten Malang.

Kab Malang, Bhirawa
Kapal imigiran gelap yang melintasi perairan laut wilayah Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, terbakar. Akibatnya, puluhan orang imigran gelap tersebut meloncat ke laut untuk menyelamatkan diri. Mendapat laporan adanya kecelakaan tersebut,  relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang segera melakukan penyelamatan terhadap korban, baik yang selamat maupun yang tewas akibat teggelam di laut.
Dalam aksi penyelamatan korban terbakarnya kapal tersebut, PMI menurunkan puluhan relawan dengan didukung oleh beberapa kapal karet dan tim penyelam.  Puluhan imigran gelap itu, sebagian bisa diselamatkan oleh tim relawan PMI, dan sebagian hilang tenggelam. Selanjutnya tim penyelam diturunkan untuk melakukan pencarian.
Demikian gambaran simulasi penyelamatan kecelakaan laut (laka) laut, yang lokasinya di Bendungan Lahor Karangkates, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang. Simulasi itu, dilakukan dalam Memperingati Hari Sukarelawan Palang Indonesia Indonesia Tingkat Provinsi Jawa Timur.
Ketua PMI Jawa Timur H Imam Utmo, Rabu (21/12), seusai memimpin apel peringatan Hari Sukarewan PMI, di Bendungan Lahor Karangkates, Kecamatan Sumpucung, Kabupaten Malang menjelaskan penetapan Hari Sukarelawan ditetapkan oleh Presiden Republik Indonesia (RI) ke VI Soesilo Bambang Yudhoyono, pada tahun 2005. Menurut Imam, dalam bulan Desember 2016  terdapat dua momen penting sukarelawan baik nasional maupun internasional.
“Dan tema peringatan tahun ini adalah Gerakan Sukarelawan Palang Merah Indonesia  Membangun Kebersamaan dan Perdamaian,” ujar dia, yang juga pernah menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur dua periode.
Ditetapkannya Hari Sukarelawan PMI ini, lanjut dia, yakni pada peringatan 1 tahun terjadinya bencana tsunami di Aceh, pada 2005. Dan sejak itu, PMI semakin terus berusaha untuk meningkatkan pembinaan relawan melalui revisi pedoman managemen relawan, pedoman pelatihan relawan, serta melakukan pelatihan dan pembinaan terhadap PMI Provinsi dan kota/kabupaten.
“Refleksi mengenai pentingnya kerelawanan dan relawan dalam beroganisasi, hal tersebut meningkatnya frekuensi dan intensitas bencana yang khususnya di Jatim. Sehingga telah menunjukkan bagaimana pentingnya investasi dalam managemen dan pembinaan relawan,” papar mantan Gubernur Jatim ini.
Menurut Imam, PMI saat ini juga telah cukup dalam memberikan kontribusi kepada masyarakat, bukan saja ditingkat nasional, tapi juga tingkat internasional. Sehingga PMI ketika ada bencana alam di negera lain, PMI juga seringkali diperbantukan saat terjadi bencana. Selain itu, kata dia, peringatan Hari Sukarelawan PMI ini, menjadi momentum untuk promosi sukarelawan. Hal itu hakekatnya merupakan bentuk pengakuan terhadap peran sukarelawan kepada kemanusiaan melalui organisasi PMI. Sehingga apel yang digelar di Kabupaten Malang ini, juga sebagai motivasi kepada para ribuan relawan.
Disebutkan, anggota relawan PMI Jatim saat ini lebih kurang berjumlah 10 ribu orang yang tersebar di 38 kota/kabupaten se- Jatim. Di masing-masing kecamatan kini sudah terdapat relawan PMI. Mengingat di wilayah Jatim juga termasuk salah satu daerah di Indonesia rawan terjadinya bencana alam. Untuk itu, pihaknya membentuk relawan agar  dengan cepat ketika terjadi bencana, relawan tersebut sudah ada di lokasi kejadian. “Dan dengan cepat membantu evakuasi korban bencana, membuka dapur umum, memasang tenda-tenda darurat, serta juga menempatkan tenaga medis dan obat-obatan untuk diperlukan bagi korban bencana alam,” jelas Imam, yang juga mantan Panglima Daerah Militer (Pangdam) V Brawijaya ini.
Di tempat yang sama, Sekretaris PMI Kabupaten Malang Aprillianto mengatakan, dalam apel peringatan Hari sukarelawan PMI ini yakni sebanyak 1.100 orang relawan. Sedangkan peserta apel tersebut berasal dari Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu, dan tambah relawan PMI Kota/Kabupaten Blitar sebanyak 60 orang.
“Sedangkan jumlah peserta apel dalam peringatan Hari Sukarelawan PMI di Bendungan Lahor Karangkates ini, yang terbanyak dari Kabupaten Malang,” terangnya. [cyn]

Tags: