PMI Surabaya Siap Pecahkan Rekor MURI sebagai Pendonor Darah Terbanyak

Beberapa koordinator penggerak donor darah sukarela saat menyajikan aktrasi yel-yel dalam acara Gathering dan Halal Bihalal Penggerak Donor Darah Sukarela di Pangandaran, Jawa Barat. [Achmad Tauriq/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Surabaya yang setiap tahunnya memperolehan stok darah terbanyak se Indonesia dari para pendonor berencana akan mendaftar ke rekor MURI.
Wakil Ketua I PMI Kota Surabaya, Ir Tri Siswanto MM mengungkapkan UTD PMI Kota Surabaya ini sudah 10 kali memperoleh Anugerah terbaik se Indonesia dan ini ada peluang untuk memecahkan Rekor MURI.
“Untuk itu kami ingin mendaftarkan ke Rekor MURI sebagai penyumbang darah terbanyak selama 13 tahun ini. Sebelumnya kami akan berkoordinasi dengan PMI Pusat terkait dengan dokumen-dokumen yang dibutuhkan. Harapan kami tahun depan rekor MURI ini bisa kami dapatkan, lebih cepat lebih baik tapi itu juga tergantung dari persiapan dokumennya,“ terangnya dalam acara Gathering dan Halal Bihalal Penggerak Donor Darah Sukarela di Pangandaran, Jawa Barat, Minggu (30/6).
Tri menambahkan bagi para penggerak donor darah jangan puas sampai disini untuk mendonorkan darah demi kemanusiaan. “Kami sangat mengucapkan banyak terima kasih kepada para koordinator penggerak donor darah sukarela yang sudah membantu UTD mengumpulkan darah. Namun kita tetap bersemangat untuk terus meningkatkan kebutuhan darah yang nantinya tidak hanya diperuntukkan bagi warga Surabaya saja melainkan dapat berguna bagi masyarakat se Indonesia, “ jelasnya.
Sementara untuk meregenerasi para pendonor rutin yang ada di UTD, kini pihaknya telah fokus mengajak anak-anaknya muda usia sekolah SMA untuk turut peduli terhadap kemanusiaan dengan menjadi anggota rutin donor darah.
Wakil Ketua II PMI Kota Surabaya, dr Muchlis Udin MKes sekaligus sebagai Kepala Markas PMI Kota Surabaya mengatakan anak-anaknya usia sekolah inilah yang nantinya akan jadi penerus sebagai pendonor darah rutin, untuk itu membutuhkan waktu maupun sosialisasi terus menerus terkait manfaat donor darah.
“Adapun cara yang kami pergunakan salah satunya saat ada siswa SMA kelas 3 yang berulang tahun, kami memberikan ucapan selamat sekaligus mengingatkan bahwa saat ini ada orang sakit yang membutuhkan darahnya, barangkali mereka berminat untuk mendonorkan darahnya,“ ujarnya.
Kontribusi pendonor darah remaja saat ini di UTD sangat meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. “Kontribusi anak-anaknya muda ini sudah mencapai 20 persen dan responnya sangat bagus sebagai pendonor pemula bagi anak usia SMA, sedangkan bagi yang pemuda usia 30 an masih tetap mendominasi, “ kata Muhlas.
Bagi anak-anak muda diharapkan nantinya bisa menjadi pendonor darah rutin. “Hal itu menjadi fokus utama kami, selain digelarnya ajang Gathering ini juga kami hadir disetiap event-event kecil yang mereka gelar di komunitas masing-masing agar mereka terus menerus mendonorkan darahnya kepada orang sakit yang membutuhkan darah “ pungkasnya. [riq]

Tags: