PMI Temukan Seribu Penderita Katarak di Jatim

Seorang-penderita-katarak-saat-mendapatkan-pengobatan-gratis-dari-PMI-Provinsi-Jawa-Timur-di-RSMM-Surabaya.-achmad-tauriq-bhirawa.

Seorang-penderita-katarak-saat-mendapatkan-pengobatan-gratis-dari-PMI-Provinsi-Jawa-Timur-di-RSMM-Surabaya.-[achmad-tauriq/bhirawa].

Surabaya, Bhirawa
Palang Merah Indonesia Provinsi Jawa Timur telah melakukan pendataan terhadap penderita katarak yang ada di Jawa Timur dan ternyata telah ditemukan sekitar seribu lebih penderita katarak yang kebanyakan dialami oleh warga yang kurang mampu.
Untuk itu PMI Provinsi Jatim menggelar pengobatan katarak gratis bagi 100 penderita katarak di Jawa Timur. “Saat kami memberikan instruksi kepada seluruh PMI Kab/Kota di Jatim untuk mendata terhadap penderita katarak yang akan diajukan mendapatkan pengobatan gratis baru ketahuan ternyata ada sekitar seribu lebih penderita katarak,” ungkap Wakil Ketua Palang Merah Indonesia Provinsi Jawa Timur, dr H Widatmoko Sunadji saat dikonfirmasi Bhirawa usai meresmikan pengobatan gratis di Rumah Sakit Mata Masyarakat (RSMM) Jawa Timur, Minggu (1/11) kemarin.
Untuk itu PMI Pusat memberikan dana pengobatan gratis bagi 100 penderita katarak di Jatim. “Dari 100 penderita katarak di Jatim yang mendapatkan pengobatan gratis ini akan dibagi menjadi dua sesi. 17 penderita dioperasi di RSMM sisanya 83 penderita nanti di rumah Sakit Blitar bulan November ini,” jelasnya.
Berhubung dana yang dimiliki oleh PMI Pusat sangat terbatas karena harus dibagi dengan PMI Provinsi lainnya maka untuk sementara hanya bisa membantu 100 penderita katarak di setiap provinsi. “Kami akan berusaha mengurangi jumlah penderita katarak di Jatim untuk itu kami akan terus berkoordinasi dengan PMI pusat supaya setiap tahun bisa melakukan pengobatan gratis seperti ini,” harapnya.
Sementara menurut Kasi Pelayanan Medis RSMM, drg Zuhrianah, Mkes, penderita katarak di Jatim sendiri setiap tahunnya mengalami peningkatan. “Kalau penderita katarak itu setiap tahunya naik terus, dari semua kasus kebutaan paling banyak adalah katarak,” ujarnya.
Zuhrianah menambahkan, pihaknya sedang menggalakan program karena wilayah BPJS bagi RSMM sekarang dibatasi sehingga pagi penderita katarak yang ingin berobat dan menggunakan BPJS di RSMM hanya diperbolehkan tiga wilayah yakni Surabaya, Gresik dan Sidoarjo.
“Padahal, 2014 lalu masyarakat dari Kabupaten muapun kota yang lain bisa langsung berobat ke RSMM meskipun hanya ada surat rujukan dari puskesmas. Untuk itu kami sekarang menggalakan program screening ke lansia di tiga kabupaten ini,” katanya.
Sedangkan screening yang sudah berjalan saat ini masih di Surabaya, dengan mendatangi setiap puskesmas yang ada. “Jadi selama senin sampai kamis kami kelilingi puskesmas yang ada di Surabaya dan hasilnya memang benar dari salah satu puskesma di Tanjungsari yang datang 300 lansia yang melakukan screening mata ditemukan 62 teradiagnosa katarak,” tuturnya. [riq]

Tags: