PMII Bondowoso Gelar HUT Ke-56 di Pendapa

7-FOTO OPEN har-Tampak Bupati Amin Said Husni bersama pendiri PMII KH Nuril Huda Suaidi saat menhadiri harlah PMII ke 56 di Pendopo BondowosoBondowoso, Bhirawa
Peringatan Hari Lahir (Harlah) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang ke-56 di Kabupaten Bondowoso dipusatkan di Pendopo Bupati Amin Said Husni dengan menghadirkan salah satu pendiri PMII yaitu KH Nuril Huda Suaidi, Selasa (19/4) malam kemarin.
Hadir dalam acara tersebut selain Bupati Amin Said Husni ketua PCNU KH Abdul Qodir Syam, jajaran Forkopimda, Ketua Mabincab PMII KH Mas’ud Ali, Ketua IKA PMII HM Asnawi Sabil MSi, Ketua Dewan Pendidikan Dr H Syaeful Bahar MSi, para Alumni PMII se Bondowoso, undangan PC PMII se Jawa Timur dan seluruh Kader PMII pada tiga Perguruan Tinggi se Bondowoso.
Dalam sambutannya Bupati Amin Said Husni yang juga Alumni PMII tersebut mengungkapkan,  organisasi PMII adalah tempat menempa diri, tempat untuk belajar baik berorganisasi mulai dari memimpin rapat hingga administrasi organisasi, karena menurut Bupati sebagai organisasi mahasiswa yang berpegang teguh pada ajaran Ahlussnnah waljamaah, organisasi PMII merupakan organisasi kader yang mengkhidmatkan dirinya untuk Islam dan bangsa Indonesia. “Dalam jiwa kader PMII ada dua jiwa yang tak terpisahkan yaitu jiwa keislaman dan keindonesiaan, karena kader PMII ditempa untuk menjadi pemimpin agama dan bangsa,” katanya.
Bupati juga mengisahkan masa dirinya menjadi kader PMII di Jombang hingga menjadi ketua Cabang pada tahun 1991, pada tahun berikutnya dirinya dipercaya menjadi Wakil Ketua Umum masa kepemimpinan Ali Masykur Musa, di sanalah menurut Amin dirinya merasakan betul menjadi kader PMII yang tiap hari ngantor di gedung PBNU jalan Kramat Raya 164 Jakarta.
“Menjadi kader, kita harus tekun belajar meningkatkan kapasitas diri, membangun jaringan hingga belajar terlibat dalam membangun bangsa, dan akhirnya saya dipercaya menjadi Bupati 2 periode tanpa saya duga sebelumnya,” kata Bupati Amin mengisahkan dirinya.
Sementara itu KH Nuril Huda Suaidi selaku pendiri PMII 56 tahun lalu bersama 13 orang yang lain, mengisahkan cikal bakal berdirinya organisasi yang saat ini sudah mampu mencetak para pemimpin bangsa tersebut. Menurutnya saat itu ada keinginan dari pengurus NU agar mahasiswa NU memiliki wadah seperti organisasi lain di antaranya GMNI, HMI, PMKRI dan lainnya.
Akhirnya, menurut Nuril berkumpullah mahasiswa NU dari Aceh sampai Papua di Jogjakarta untuk merumuskan pendirian organisasi mahasiswa NU tersebut, akhirnya pada 17 April 1960 bertempat di Surabaya organisasi yang kemudian diberi nama PMII ini dideklarasikan oleh 13 pendirinya. “Saat berkumpul kita belum memiliki nama, akhirnya dipilih nama PMII yang intinya menginginkan kadernya bergerak, berjuang untuk Islam dan Indonesia,” katanya.
Jadi menurut Nuril, Kader PMII adalah mahasiswa yang memiliki semangat berjuang, jujur dan ma uterus belajar baik ilmu agama maupun berbangsa sehingga nantinya diharapkan jika menjadi pemimpin menjadi jujur dan tidak korupsi. “Saat ini ada 6 kader PMII yang menjadi menteri dan banyak yang menjadi Bupati dan Gubernur, jadi PMII ini lahir untuk Islam dan Indonesia bukan hanya untuk NU,” katanya.
Dia juga berharap semua pihak ikut mendukung dan membantu membesarkan PMII dengan memberi bantuan baik dana maupun fasilitas, sehingga para kader yang ada bisa memiliki kekuatan untuk belajar meningkatkan kemampuan kader. “Saya bangga pada Bupati Amin Said Husni, tidak semua Bupati perhatian pada anak muda, padahal anak muda inilah yang akan menjadi pemimpin bangsa dimasa depan,” katanya.
Ditemui Bhirawa usai acara ketua PCNU Bondowoso KH Abdul Qodir Syam yang saat itu didampingi ketua PC PMII Bondowoso Yudik mengaku bangga dengan kekompakan para kader PMII menyambur harlah organisasinya.
Dirinya berharap para kader PMII terus meningkatkan khidmatnya untuk Islam, Indonesia dan NU agar organisasi ini berul-betul sesuai dengan keinginan para pendirinya. “Sesuai arahan salah satu pendiri tadi, kader PMII harus pinter agama, Ilmu umum dan paham bahasa asing sehingga bisa bergaul dan menyampaikan pesan agama pada semua kalangan,” katanya. [har]

Tags: