PMK Sidoarjo Nyatakan Empat Insiden Kebakaran Selama Lebaran

5-Anwar-Ali-1Sidoarjo, Bhirawa
Kebakaran bisa terjadi setiap saat dan tak mengenal waktu. Saat libur panjang Lebaran mulai 26 Juli sampai 3 Agustus kemarin, kejadian kebakaran telah terjadi sebanyak 4 kali di Kab Sidoarjo. Karena itu PMK Sidoarjo tak libur dan siaga terus.
Kejadian pertama berlangsung pada 29 Juli, membakar rumput ilalang di sekitar perumahan Bumi Ccitra Fajar golf (BCF) Kec Sidoarjo pada pukul 15.00. Dua  unit PMK dari Posko Buduran segera meluncur dan memadamkam api. Sehingga lahan ilalang yang terbakar hanya sekitar 100 m2.
”Bila tak segera dicegah, kobaran api ini bisa merembet pada rumah-rumah warga,” ujar Kepala Bidang PMK Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo, Anwar SH, Senin ( 4/8) kemarin.
Kejadian kedua, terjadi pada 30 Juli, menimpa rumah Muhtar, Desa Putat Selatan, Kec Tanggulangin. Penyebab kebakaran karena konsleting listrik. Meski tak ada korban jiwa, tapi kerugian material ditaksir sebesar Rp80 juta. Luas lahan yang terbakar sekitar 60 m2.
Kejadian ketiga, terjadi sehari berikutnya yaitu pada 31 Juli, pada pukul 15.00 WIB. Menimpa rumah Ahmad Zainuri di Perumahan Candra Mas Blok GD 47 RT 17 RW 15 Desa Pepe, Kec Sedati. Luas kebakaran sekitar 30 m2, kerugian ditaksir mencapai Rp50 juta. Kondisi rumah kebetulan sedang ditinggal mudik Lebaran. Sedangkan kejadian keempat, terjadi 2 Agustus menimpa PT Wangsa Manunggal Perkasa yang berada di Jl Wadungasih 16 Buduran. Kebakaran yang menimpa ruang bagian produksi ini, terjadi karena konsleting listrik saat semua karyawan sedang libur lebaran.
Karena hebatnya kebakaran, dari total luas bangunan, bagian yang tersisa hanya 800 m2 atau tersisa bagian kantor saja. Hingga kini, menurut Anwar, pihak perusahaan belum bisa mengeluarkan berapa taksiran kerugian.
Anwar sebelumnya telah menyampaikan, warga Sidoarjo yang akan meninggalkan rumah untuk mudik Lebaran, diingatkan supaya  jangan lupa memeriksa kompor dan mencabut stop kontak listrik untuk mencegah terjadinya kasus kebakaran. Untuk mencegah kebakaran warga yang tinggal di kampung sebelum pergi mudik juga bisa menitipkan pada tetangga yang tak mudik. Sedangkan warga yang tinggal di perumahan bisa menitipkan pada Satpam.
Dari data di Bidang PMK BPBD Sidoarjo, dari Januari sampai Juli kemarin, kasus kebakaran di Sidoarjo telah terjadi 49 kali. Selama ini kasus kebakaran di Sidoarjo terbanyak terjadi di sejumlah kecamatan yang banyak terdapat industri perusahaannya. Seperti di Kec Gedangan, Taman dan Krian. Dari total 49 kejadian sampai Juli ini, sebanyak 22 kasus terjadi pada perusahaan dan sisanya menimpa rumah, usaha dagang serta lahan sawah dan lahan tebu.
Kebakaran di Sidoarjo diharapkan tak ada. Tapi diakui Anwar, biasanya pada Agustus, September dan Oktober, sangat sering terjadi kebakaran. Ini tak bisa dihindari karena pada bulan itu masuk dalam musim kemarau. Di Pos Induk PMK di Desa Banjar Kemantren, Buduran, tiap hari stand by tiga shif petugas. Satu shif terdiri dari enam personil. Pemberlakuan shif ini juga berlaku sama di Posko PMK yang ada di Kec Krian. [ali]

Keterangan Foto : Anwar SH

Tags: